Laporan Wartawan Tribunnews.com, Igman Ibrahim
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Khatib (57) yang juga seorang guru di Cirebon, Jawa Barat, tidak kuasa menahan kegembiraan karena cita-citanya pergi ke Tanah Suci akhirnya terwujud. Bukan tanpa sebab, dia harus menabung selama 10 tahun.
Khatib menjadi salah satu jemaah haji yang diberangkatkan di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (4/6/2022) pagi.
Dia merupakan jemaah haji kloter kedua yang diberangkatkan di UPT Asrama Haji Bekasi.
Khatib mengaku menunaikan ibadah haji adalah cita-citanya dengan sang istri tercinta sejak lama.
Bahkan, Khatib harus menabung dari penghasilannya sebagai seorang guru selama 10 tahun.
"Saya menabung sekitar 10 tahun. Saya sudah menunggu karena ini haji pertama saya. Akhirnya bisa berangkat sama istri," kata Khatib saat berbincang dengan Tribunnews di UPT Asrama Haji Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (4/6/2022) pagi.
Baca juga: Kloter Pertama dan Kedua Jemaah Haji Asal Jawa Barat Diberangkatkan ke Tanah Suci
Setelah memiliki uang, akhirnya Khatib dan sang istri mendaftarkan sebagai calon jemaah haji pada April 2012 lalu.
Namun, dia kembali harus bersabar menunggu 10 tahun hingga diberangkatkan pada hari ini.
"Saya daftar dari 2012 bulan April itu mulai pendaftaran dan sekarang mulai berangkat tahun 2022 berarti 10 tahun," ungkapnya.
Sebelum berangkat, Khatib telah mempersiapkan segalanya untuk pergi ke Tanah Suci. Namun, tidak ada barang bawaan khusus yang dibawanya dari tanah air.
"Nggak, saya cuma bawa pakaian aja salin selama di Madinah dan di Mekah. Saya bawa pakaian saja," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, 820 jamaah haji embarkasi Jakarta-Bekasi kloter pertama dan kedua akhirnya diberangkatkan dari embarkasi Unit Pelaksana Teknis (UPT) Asrama Haji Kota Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (3/6/2022) pagi.
Pantauan Tribunnews, ratusan jamaah haji tersebut memakai seragam berwarna hijau dan celana berwarna putih. Mereka tampak sibuk membawa koper dan barang bawaan yang bakal dipakai di Tanah Suci.