Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rachmat Hidayat
TRIBUNNEWS.COM, MEKKAH - Raut Muka Suleha berseri seri saat tiba di Kota Mekkah.
Wanita paruh baya asal Kota Makkassar ini kemudian mengungkapkan rasa syukur atas nikmat yang ia terima, bisa menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Mekkah.
"Ini penantian saya selama 13 tahun. Dengan sabar saya menanti, akhirnya terwujud,alhamdulillah," ujar Suleha saat ditemui Rabu (1/6/2023) malam.
Suleha (78) adalah rombongan jamaah haji asal Kota Makassar Sulawesi Selatan yang tiba bersama 293 jamaah lainnya di Kota Mekkah.
Bersama jamaah yang lain, Suleha akan melaksanakan umrah sebelum menunaikan ibadah haji.
Senyum semringah, dan kerap menebar senyum kepada sesama jamaah, juga para petugas haji, seakan ingin menunjukkan semangatnya, meski usianya sudah sepuh.Duduk di kursi roda, ditemani beberapa petugas haji, Suleha tetap memperlihatkan keceriaannya.
"Saya sangat bahagia. Bahagia sekali, karena selama 13 tahun menunggu," katanya lagi.
Ketua Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M Subhan Cholid menjelaskan, ada lima kloter yang tiba di Makkah pada hari pertama kedatangan.
Total ada 1.987 jemaah yang tersebar di lima kloter, yaitu masing-masing kloter pertama pada Embarkasi Jakarta – Pondok Gede (JKG 01), Solo (SOC 01), Makassar (UPG 01), Aceh (BTJ 01), dan Medan (KNO 01).
Jemaah JKG 01 akan menempati Hotel Al-Wihdah Al-Mutamayyizah yang berada di wilayah Jarwal (sektor 9). Jemaah kloter SOC 01 menempati Hotel Jawharat Al Tawhied di Raudhah/Misfalah (Sektor 10). Sedang jemaah UPG 01 menempati Hotel Yaqup Al-Quqandi di wilayah Syisyah (sektor 3). Kedatangan disusul dua kloter berikutnya, BTJ 01 dan KNO 01, dan sama-sama akan menempati hotel di wilayah Jarwal.
Dijelaskan, tiga hal yang sudah dipersiapkan untuk memfasilitasi aktivitas ibadah jemaah haji Indonesia selama di Makkah. Pertama, menyiapkan 108 hotel minimal setara bintang tiga. Hotel ini tersebar pada lima wilayah di Makkah, yaitu: Jarwal, Misfalah, Raudhah, Syisyah, dan Mahbas Jin.
“Ada 11 sektor perumahan di Makkah. Para petugas sudah bersiap di sektor masing-masing untuk menyambut kedatangan jemaah haji Indonesia,” sebut Subhan.
Kedua, menyiapkan layanan konsumsi. Di Makkah, jemaah akan mendapat tiga kali makan sehari, berupa sarapan, makan siang, dan makan malam. “Kita sudah menjalin kontrak Kerja sama dengan 54 perusahaan katering untuk menyiapkan konsumsi jemaah di Makkah,” ujar Subhan
Ketiga, untuk mempermudah giat ibadah jemaah selama di Makkah, PPIH Arab Saudi juga telah menyiapkan angkutan bus Shalawat yang akan mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram, pergi pulang.
“Layanan transportasi ini mulai beroperasi sejak jemaah tiba di Makkah dan akan berakhir ketika jemaah terakhir meninggalkan Makkah. Bus akan beroperasi selama 24 jam,” tegasnya.
Berkenaan dengan persiapan layanan untuk jemaah lanjut usia, Subhan menjelaskan bahwa tahun ini pemerintah mengusung tagline Haji Ramah Lansia. Sebab, tidak kurang dari 67 ribu atau sekitar 32 persen kuota jemaah haji Indonesia berusia 65 tahun ke atas. Ini terjadi karena adanya dua kali pembatalan keberangkatan jemaah haji pada 2020 dan 2021, serta kebijakan pembatasan usia pada 2023.
“Kita sudah minta hotel untuk menyiapkan layanan yang ramah lansia. Di sana, ada ruang dan fasilitas yang disiapkan khusus bagi lansia. Di lobby dan lift ada layanan khusus lansia. Termasuk tahun ini ada struktur khusus yang membidangi layanan lansia.
“Petugas juga kami siapkan dan latih untuk bisa membantu melayani lansia. Semoga mereka bisa membantu banyak jemaah,” tuturnya.
Baca juga: 73 Persen Jemaah Haji yang Berangkat Masuk Kategori Risiko Tinggi, 1.600 Tenaga Kesehatan Disiapkan
“Mereka akan bersinergi dengan petugas kloter untuk bersama-sama memastikan jemaah, termasuk lansia, bisa mendapatkan hak-haknya dan dapat beribadah, utamanya dalam menjalankan rukun dan wajib haji,” katanya.