TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Di Kalangan petugas haji Indonesia, sosok Slamet Budiono sudah tak asing lagi.
Perwira TNI Angkatan Udara (AU) yang kerap disapa mbah Slamet ini sudah tujuh kali menjadi petugas haji.
Pertama kali menjadi petugas haji tahun 2012.
Pada tahun 2015 sampai sekarang pria kelahiran Magetan 8 Desember 1969 ini selalu mendapat amanat menjadi bagian dari petugas pelindung para jamaah haji Indonesia.
Mengemban amanah sebagai kepala sektor khusus (Kasektorsus) di Masjidil Haram. Perwira TNI berpangkat Letnan Kolonel ini harus siaga 24 jam bersama 84 personel anak buahnhya.
"Tidur sekenanya. Paling lama dua jam," cerita Slamet mengawali obrolan santai saat ditemui di Kantor Daerah Kerja (Kadaker) Kota Mekkah, Kamis (8/6/2023) malam.
Masjidil Haram yang memiliki luas kurang lebih 356.800 meter persegi ini memiliki dua pintu utama, pintu King Abdul Aziz dan pintu King Fahd.
Serta ratusan pintu yang bisa membuat jamah tersesat, termasuk jamaah asal Indonesia. Tugas Slamet, mengamankan para jamaah haji Indonesia yang tersesat. Apalagi, tahun ini jamaah haji lansia berjumlah ribuan.
"Hampir setiap hari, banyak jamaah haji kita yang tersesat, bahkan ada yang pingsan. Setiap kita menemukan jamaah lansia tersesat, kita gendong kita bawa sampai dipastikan pulang ke penginapannya masing masing," kata Slamet.
Slamet mengaku sudah tak terhitung jumlahnya menggendong jamaah haji lansia yang tersesat.
"Yang kelelahan, sampai yang tak hafal arah pulang," lanjutnya.
Suaranya yang khas,serak serak basah, Slamet kemudian mengenang momen haru saat mengawal para jamaah lansia.
Salah satu jamaah lansia yang berasal dari embarkasi Kualanamu (KNO) Medan Sumatera Utara terpaksa digotong, karena tak tahan ingin buang air besar di area Tawaf (depan Kabah).
"Kami bawa (gendong) ke kamar mandi kemudian dimandikan kain ihramnya saya ganti kemudian dibawa pulang," cerita Slamet.
Slamet melanjutkan ceritanya lagi.
Baca juga: Mekkah Mulai Dibanjiri Jemaah Haji dari Seluruh Dunia, Petugas Diminta Cek Ketersediaan Air di Hotel
Sudah tak terhitung jumlahnha jamaah lansia yang pingsan usai melaksanakan ibadah umrah di area masjidil haram. Jamaah yang pingsan, digendong ke posko untuk mendapatkan pertolongan pertama. Atau langsung dibawa ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
"(Yang pingsan) kita pinggirkan,diamankan kemudian diobati oleh teman teman dokter. Intinya, kita jangan sampai salah melayani para jamaah," ujar dia.