TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Tak ada lagi jemaah haji reguler Indonesia yang menunaikan shalat Jumat di Masjid Nabawi pada Jumat (27 Dzulqaidah 1444 Hijriyah hari ini. Mengapa?
Pada hari yang bertepatan dengan tanggal 16 Juni 2023 Miladiyah ini jadi momentum penting tahapan misi haji Indonesia Gelombang I di Madinah.
Baca juga: Bantu 24 Kloter Kuota Tambahan, 90 Petugas Siaga di Madinah Hingga H-3 Wuquf
Sebanyak 3.025 jamaah dari 8 kloter, pukul 08.00 WAS pagi, sudah harus meninggalkan Kota Madinah Al Munawwarah.
Selama tiga Jumat, sejak (25/5/2023) hingga Jumat (9/6/2023) pekan lalu, sebanyak 101 ribu jemaah haji Gelombang I Indonesia, menunaikan Salat Jumat di Nabawi.
Sekitar 120 ribu Jemaah gelombang II Indonesia, secara bertahap kembali menunaikan Shalat Jumat di Nabawi, sepekan setelah puncak haji di Arafah, 7 Juli 2023.
Salat Jumat di Nabawi begitu didamba jemaah haji.
Baca juga: Jemaah Haji yang Meninggal di Tanah Suci Akan Dibadalkan, PPIH: Gratis dan Ada Sertifikat
Ini sebagaimana dalil dan manuskrif hadits Buhari-Muslim, pahala Jumatan di Masjid Nabawi, 1.000 kali lipat dibanding masjid lain, kecuali di Masjidil Haram, Makkah.
Nabawi adalah masjid terbesar dan tersuci kedua di dunia, setelah Masjidil Haram di Makkah.
Ke-3.025 jamaah itu, pagi ini, serempak diberangkatkan ke Makkah, untuk menunaikan umrah rukun haji.
Ke-8 kloter itu antara lain, Kalimantan Timur (BPN 9), Jakarta-Banten (JKG 41), tiga kloter dari Jawa Barat (JKS); 36, 37, dan 38, serta Sumatera Utara (KNO 15), Jawa Tengah (SOC 45), dan Sulsel-Indonesia Timur (upg 20).
Ke-3025 jemaah ini tiba di Madinah sejak 6 dan 7 Juni 2023, delapan dan sembilan hari lalu.
Ikut dalam 8 kloter rombongan akhir jamaah gelombang pertama ini, sebanyak 277 jamaah haji kouta tambahan.
Ke-277 jamaah dari Kloter 21 BPN (Balikpapan) ini, juga ikut didorong ke Mekkah, setelah istirahat 21 jam di Front Taiba Hotel. Mereka tiba, Kamis (15/6/2023) siang.
Baca juga: Banyak Jemaah Kehilangan Alas Kaki di Masjid Nabawi, Petugas Haji Diimbau Bawa Sandal Cadangan
Mobilisasi 3.302 jemaah Indonesia ke Mekah, itu sekaligus menandai akhir layanan haji bagi gelombang I, selama 25 hari, sejak 23 Mei lalu.
"Untuk pemberangkatan gelombang 1 terakhir ada delapan kloter mudah-mudahan sukses dan lancar semuanya pemberangkatan menuju Makkah, Jumat terakhir, jadi total 101.000 jemaah 263 kloter, " kata Kepala Daerah Kerja (Daker) Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Zaenal Mutaqqin di Madinah, Kamis (15/6/2023).
Merujuk data Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama (Kemenag), setidaknya delapan kloter yang berangkat ke Makkah.
Jika ditambah kloter tambahan embarkasi Balikpapan 21 (BPN 21) sebanyak 277 jemaah, maka total jamaah yang digeser ke Makkah menjadi 3.302 jemaah terdiri 9 kloter.
Pihaknya Daker Madinah memastikan, seluruh jemaah haji gelombang 1 sudah bisa menunaikan shalat Ashar dan Magrib di Makkah.
Ini termasuk jemaah haji sakit yang dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
"Setiap hari kita evakuasi sampai 3 trip atau tiga kali perjalanan menuju Makkah dengan ambulance dan mobil-mobil kesehatan," kata Zaenal.
Dia mengatakan bagi pasien sakit yang memang total tidak bisa bergerak, nanti akan sholatkan dan dibadalhajikan.
"Ketika memang kondisinya tidak memungkinkan maka itu akan dibadalkan semua," kata dia. (Thamzil Thahir)