TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Farida, pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Mesir rutin menabung selama 5 tahun untuk menunaikan ibadah Haji.
Namun kenaikan harga global membuatnya semakin sulit untuk membayar biaya perjalanan ibadah Haji saat ini.
"Semua tabungan saya tidak cukup untuk membayar perjalanan. Ketika saya melihat daftar biaya, saya kaget," kata Farida.
Dikutip dari laman BBC, Kamis (29/6/2023), Farida yang bukan nama sebenarnya ini adalah seorang janda dan ibu dari lima anak.
Ia meminta untuk tidak disebutkan namanya karena tidak ingin secara terbuka mengkritik otoritas Mesir atas meningkatnya biaya hidup di negara itu.
Farida mengatakan bahwa menunaikan ibadah Haji adalah impiannya.
"Ini impian saya, ibadah Haji membersihkan jiwa," kata Farida.
Dirinya menuturkan bahwa semua anaknya telah menikah dan ia kini tidak memiliki tanggung jawab sosial terhadap mereka.
"Jadi tanggung jawab sosial dan keuangan telah diangkat dari pundak saya. Sudah waktunya untuk pergi Haji," jelas Farida.
Baca juga: Cek Layanan Puncak Haji, Putra Mahkota Saudi Pangeran MBS Tiba di Mina
Farida sebelumnya telah empat kali pergi ke Makkah untuk menunaikan ibadah Umrah yang mencakup beberapa ritual Haji dan dapat dilakukan kapanpun sepanjang tahun.
Kali ini, ia menggunakan celah dalam sistem sehingga bisa menunaikan ibadah Haji.
"Alih-alih visa Haji, saya mendapat visa turis tiga bulan dan tiba di Makkah sebulan sebelum musim Haji dimulai. Ini satu-satunya pilihan yang ku miliki," papar Farida dari Arab Saudi sambil menunggu untuk memulai Haji.
Seluruh perjalanan Farida ke Makkah berhasil dan 80 persen lebih murah daripada paket Haji yang disponsori pemerintah.
Sumber: https://www.bbc.com/news/world-middle-east-66040873
--