TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini rincian layanan yang didapatkan jemaah haji Indonesia di Arab Saudi.
Diketahui, Kementerian Agama dan Komisi VIII DPR telah menyepakati Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Tahun 2024/1445 H reguler rata-rata sebesar Rp93.410.286.
Dilansir laman kemenag.go.id, rincian tersebut terdiri dari biaya yang dibayarkan jemaah (Bipih) 60 persen atau sebesar Rp56.046.172.
Baca juga: Kementerian Agama Bakal Gelar Seleksi Petugas Haji Mulai Desember 2023
Kemudian, penggunaan nilai manfaat per jemaah sebesar 40 persen atau Rp37.364.114.
Untuk itu, Kemenag kini mulai menyiapkan operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024/1445 H.
Direktur Layanan Haji Luar Negeri, Subhan Cholid, mengatakan jemaah haji Indonesia akan tinggal di Arab Saudi selama lebih kurang 41 hari.
Nantinya, jemaah haji Indonesia berada di Madinah selama sembilan hari dan sisanya di Makkah.
Layanan yang Didapat Jemaah Haji Indonesia di Arab Saudi
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) memberangkatkan tim pengadaan akomodasi dan katering untuk mulai mempersiapkan hotel dan konsumsi jemaah di Arab Saudi.
"Tim Akomodasi dan Tim Katering sudah berangkat ke Arab Saudi pada 27 November 2023,” ujar Subhan Cholid, Rabu (29/11/2023).
Selain itu, Tim Transportasi akan menyusul, berangkat ke Arab Saudi pada 30 November 2023 untuk menyiapkan kebutuhan layanan bus bagi jemaah haji.
Adapun Tim Akomodasi akan mempersiapkan hotel bagi jemaah Indonesia, baik di Makkah dan Madinah.
Baca juga: Perbandingan Biaya Haji 2024 dengan 2023, Ada Kenaikan Sebesar Rp 3 Juta
Untuk layanan katering, tahun 2024 jemaah haji akan mendapat 126 kali makan, terdiri atas:
- 27 kali makan di Madinah
- 84 kali makan di Makkah
- 15 kali makan selama di Arafah dan Mina (Armuzna)
- 1 kali snack berat di Muzdalifah
Subhan menambahkan, Tim Katering akan menyiapkan pengadaan dapur penyedian layanan haji di Arab Saudi.
"Mereka harus dapat menyiapkan makanan bercita rasa nusantara," ungkapnya.
Selain akomodasi dan katering, jemaah haji Indonesia juga akan mendapat layanan transportasi.
Jenis layanan transportasi yang disediakan, yakni:
- Pertama, layanan dari bandara Madinah ke hotel di Madinah (dan sebaliknya).
- Kedua, layanan bus antar kota dari Madinah ke Makkah (dan sebaliknya).
- Ketiga, layanan dari bandara Jeddah ke hotel di Makkah (dan sebaliknya).
- Keempat, layanan bus salawat.
"Tim transportasi akan menyiapkan pengadaan armada bus yang digunakan jemaah haji Indonesia. Kita sudah rumuskan sejumlah spesifikasi kendarannya, termasuk usia tahun pembuatan maksimal 5 tahun," jelas Subhan Cholid.
Sebagai informasi, seluruh Tim Akomodasi, Katering, dan Transportasi akan bertugas lebih kurang 30 hari di Arab Saudi.
(Tribunnews.com/Latifah)