News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2024

Cegah Haji Ilegal, Arab Ketatkan Aturan, Tahun Ini Jemaah Tanpa Smart Card Diarang Masuk Arafah

Penulis: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pemandangan udara ini menunjukkan jemaah haji berkumpul di Gunung Arafat, juga dikenal sebagai Jabal al-Rahma atau Gunung Rahmat, saat puncak ibadah haji, Selasa, (27 Juni 2023). Pemerintah Arab Saudi mengetatkan aturan. saat musim haji 20024/1445 Hijriah. Jemaah tanpa visa haji atau haji ilegal akan dideteksi dengan Sim Card. (Abdulghani BASHEER/AFP)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengantisipasi kondisi padat yang tak terkendali saat musim haji 20024/1445 Hijriah, pemerintah Arab Saudi mengetatkan aturan.

Jemaah tanpa visa haji atau haji ilegal akan dideteksi dengan memakai smart card.

Smart Card diberlakukan saat puncak haji.

Baca juga: 194.744 Jemaah Reguler Lunasi Biaya Haji, Bagaimana Nasib Cadangan?

Jemaah haji tanpa visa haji tidak boleh memasuki Arafah untuk wukuf.

"Tahun ini Arab Saudi lebih ketat, berlaku smart card, semua akan diperiksa oleh pihak kemanan saat memasuki Arafah. Ini demi mencegah jemaah haji ilegal," terang Muhammad Amin Indragiri, Ketua Dewan Direksi Mashariq (Motawif Pilgrims for Sputh-East Asian Countries Co).

Pria keturunan Madura Indragiri ini merupakan Ketua Muasassah atau badan pelayanan haji di Makkah se Asia Tenggara ini dalam wawancara dengan media termasuk Tribunnews.com menegaskan kebijakan Arab Saudi ini demi antisipasi agar kejadian tahun lalu tak terulang.

Dalam wawancara berbahasa Arab dengan diterjemahkan Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU) Arsad Hidayat di Jakarta Selasa (26/3/2024) malam, Amin menegaskan, penjadwalan kedatangan jemaah haji di Arafah akan lebih ketat.

Pihaknya akan memfasilitasi memberikan daftar waktu kedatangan untuk monitoring, agar keterlambatan tak kembali terjadi.

Kedepankan Pelayanan Lansia di Armuzna, Ada Klinik Kesehatan Haji hingga Penambahan Toilet

Amin juga mengaskan, terkait persiapan layanan khusus jemaah haji lansia dan disabilitas menjadi perhatian khusus pihak Masyariq.

"Tiap masyariq bekerjasama dengan seluruh lembaga lain kementerian haji di Arab untuk memberikan pelayanan tak terkecuali lansia, misal koorrdinasi dengan layanan transportasi, dengan menyediakan bus layanan lansia," jelasnya lagi.

Tenda-tenda di Mina sudah berdiri jelang pelaksanaan puncak ibadah haji di Armuzna, Mekkah, pada 7 Juli 2022 mendatang. (Tribunnews.com/Aji Bramasta)

Kemudian ada penambahan toilet, khusus di muzdalifah.

Lalu ada pemberian makanan, dimana tahun ini Masyariq bekerjasama dengan perusahaan di tanah sair membuat makanana siap saji.

" Ini demi menghindari keterlambatan distribusi," terang Amir.

Baca juga: 80 Jemaah Haji Indonesia Sakit saat Wukuf di Arafah, Dirujuk ke 16 RS di Arab Saudi

Tak hanya itu, akan ada klinik kesehatan di sekitar Muzdalifah dan tenaga kesehatan yang memiliki kemampuan mumpuni.

Lalu ada pelindung panas yang awalnya hanya 1 ditambah menjadi 3, sehingga daya tampungnya lebih banyak jika ada keterlambatran jemaah dari Muzdalifah ke Mina.

Amir mengaku senang, dirinya bisa memberikan pelatihan langsung kepada petugas haji dalam jumlah banyak.

Selasa malam, Amir memebrikan materi tentang layanan jemaah di hadapan 1.200 peserta Bimtek Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.

"Ini pertama kali bsia hadir dan langsug memberikan pengalaman, perkembangan terkini di Arab Saudi," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini