News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ibadah Haji 2024

Jemaah Haji Asal Gowa Bisa Senyum, Akhirnya Terbang ke Madinah Usai Mesin Pesawat Pengangkut Rusak

Editor: Anita K Wardhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Makassar asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan akhirnya bisa tersenyum usai insiden pesawat rusak hingga membuat keberangkatan ke Madinah tertunda. Rabu (15/5/2024) malam mereka diterbangkan ke Bandara Madinah.

TRIBUNNEWS.COM, MAKASSAR - Jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Makassar asal Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan akhirnya bisa tersenyum.

Para Jemaah akhirnya diberangkatkan ke tanah suci, Rabu (15/5/2024) malam.

Baca juga: Mesin Pesawat Jemaah Haji UPG-05 Rusak, Kemenag Beri Teguran Keras ke Garuda Indonesia

Diketahui, sebelumnya keberangkatan jemaah calon haji ini tertunda Insiden kerusakan pesawat Garuda pengangkut jemaah haji.

Mereka diterbangkan pada pukul 21.15 Wita menggunakan pesawat berbeda setelah pesawat GA-1105 armada B747-400 mengalami kerusakan atau gagal mesin.

Pesawat garuda yang mengangkut jemaah haji Embarkasi Makassar mengalami gangguan saat baru saja lepas landas, Rabu (15/5/2024) sore. (TribunTimur)

Jumlah penumpan pesawat yang diterbangkan tadi malam sebanyak 450 orang.

Penumpang ini rinciannya, 441 jamaah calon haji, sembilan petugas kloter.

Jemaah calon haji (JCH) Embarkasi Makassar asal Kabupaten Gowa merupakan kelompok terbang atau kloter lima.

Rombongan kloter lima seharusnya terbang kemarin pukul 15.30 Wita menggunakan pesawat GA-1105 armada B747-400.

Baca juga: Bagian Mesin Sayap Pesawat Garuda Terbakar di Udara, Jemaah Haji Embarkasih Makassar Trauma: Panas

Namun, jemaah calon haji harus kembali ke Bandara Sultan Hasanuddin Makassar setelah pesawat mereka mengalami gagal mesin.

Sebelum diterbangkan lagi, para jemaah calon haji kloter 5 ini kembali ke Asrama Haji Sudiang, Makassar untuk mendapat arahan dari petugas haji.

Mereka cukup lama diberikan arahan, sekira 2 jam 30 menit di dalam Aula Asrama Haji.

Setelah itu, mereka keluar untuk bersiap berangkat ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kota Makassar.

Saat keluar dari aula Asrama Haji Sudiang, raut wajah mereka terlihat gembira.

"Doakan semoga sampai dengan selamat," ujar satu diantara 441 jamaah calon haji asal Kabupaten Gowa, Sulsel.

Sebelumnya, pesawat Garuda dengan kode GIA 1105 membawa 450 jemaah haji asal Gowa.

Pesawat ini terbang pada sekitar pukul 15.30 WITA dan mendarat kembali di Bandara Sultan Hasanuddin pada pukul 17.15 WITA.

Sebelum mendarat, pesawat harus berputar untuk mengurangi bahan bakar.


Petugas Menunggu Kedatangan Jemaah hingga Dinihari hingga Penjelasan Pihak Garuda

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Abdillah. (Serambi Indonesia/Khalidin Umar)

Sementara itu, di Bandara Madinah, terlihat sejumlah petugas yang tergabung dalam Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Bandara terlihat bersiap menyambut kedatangan jemaah asal Gowa.

Manifest penerbangan Kloter 5 Makassar juga sudah diterima dan ditandatangani Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Bandara Petugas Penyelenggara Ibadah Haji Arab Saudi Abdillah M Tohir di Madinah.

Kelompok Terbang (Kloter) 5 UPG tersebur sebelumnya sempat melakukan prosedur Return to Base (RTB) pasca adanya kendala engine pesawat yang memerlukan proses pemeriksaaan lebih lanjut.

Para penumpang yang merupakan Jemaah Haji yang kebanyakan dari Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan itu melanjutkan perjalanannya dengan menggunakan armada Boeing 747-400 (ER-TRV) dan dijadwalkan akan tiba di Bandara Internasional Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah pada esok hari (16/5) pukul 03.40 LT.

“Armada Boeing 747-400 (ER-BOS) yang sebelumnya mengalami kendala teknis tersebut selanjutnya akan berhenti operasional untuk sementara waktu (grounded) guna menjalani inspeksi menyeluruh bersama pihak pihak terkait hingga pesawat tersebut dinyatakan siap untuk kembali terbang, “ jelas Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.

Menurut Irfan Setiaputra, sebagai bagian dari langkah mitigasi operasional penerbangan haji dari Embarkasi Makassar agar tetap berlangsung lancar pasca peristiwa tersebut, Garuda Indonesia juga telah mempersiapkan alokasi pesawat back up guna memastikan keberangkatan calon jemaah haji selanjutnya berjalan sesuai jadwal yang telah direncanakan.

 

Teguran Keras Kemenag untuk Maskapai

Jubir Kementerian Agama Anna Hasbie memberikan penjelasan terkait cuitan Anggota Fraksi PKS soal katering jemaah haji. (kemenag.go.id)

Kementerian Agama menyayangkan kejadian kerusakan mesin pesawat yang membawa jemaah haji dan meminta pihak Garuda Indonesia professional.

"Garuda Indonesia sudah menyampaikan permohonan maaf atas peristiwa ini kepada jemaah dan Kementerian Agama. Kami menghargai permintaan maafyang disampaikan. Tapi kita menyayangkan adanya peristiwa kerusakan mesin pesawat dalam penerbangan haji," ujar Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, melalui keterangan tertulis, Rabu (15/5/2024).

"Garuda Indonesia harus professional karena ini berkaitan dengan keselamatan penerbangan jemaah. Kita minta kejadian seperti ini tidak terulang,” tambahnya.

Sebelumnya, Kemenag menggelar rapat koordinasi untuk memberikan respons atas masalah penerbangan di Makassar dan dampak yang ditimbulkan.

Hadir, Sekjen Kemenag M Ali Ramdhani, para Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama, Juru Bicara Kementerian Agama Anna Hasbie, serta Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi Ahmad Fauzin. Ikut secara daring, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Hilman Latief, para pejabat Eselon II dan III Ditjen PHU, Vice Presiden Garuda Indonesia Iqbal Ishandi, Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam.

“Kita telah memberikan teguran keras kepada Garuda Indonesia,” tutur Anna.

Kemenag, ucap Anna Hasbie menagih komitmen Garuda. 

"Kami minta Garuda Indonesia memegang komitmen akan keamanan dan keselamatan dengan mempersiapkan pesawat sebaik mungkin dari jauh-jauh hari. Sehingga tidak mengacaukan rencana perjalanan jemaah yang sudah disusun. Sebab, perubahan jadwal atau penggantian peswat yang mendadak akan berdampak sistemik, termasuk berkenaan dengan penempatan hotel, transportasi, dan konsumsi jemaah di Madinah,” kata Anna.

"Kami minta Garuda siapkan mitigasi secara menyeluruh dan langkah antisipasi. Kami minta jadwal penerbangan harus tetap sama, tidak berubah karena ini bisa menyebabkan efek domino," pungkasnya.

(Tribun Timur/As Kambie/Renaldi Cahyadi) (Tribunnews.com/Fahdi Fahlevi/Anita K Wardhani)

Artikel disarikan dari Tribun-Timur.com 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini