TRIBUNNEWS.COM, MAKKAH - Jalan-jalan ke kawasan Jarwal Makkah, bak surga belanja dan kuliner di Tanah Arab. Tribunnews.com menemukan bakso, kerupuk, hingga petai di Tanah Suci.
Di kawasan ini ada beragam restoran hingga toko-toko tersebar. Termasuk Restoran khas Indonesia.
Tribunnews.com sempat menjelajahi kawasan ini dan menemukan rumah makan berlabel Restoran Puncak Indonesia.
Seperti namanya, menu yang disajikan pun menu nusantara.
Saat memasuki restoran ini, sepintas hanya seperti bangunan ruko kecil.
Tapi jangan salah, isinya lengkap.
Baca juga: Jemaah Haji Salat Jumat Pertama di Masjidil Haram, Kemenag: Hindari Titipkan Sandal ke Orang Lain
Di meja kasir, seorang pria Arab tersenyum menyambut kedatangan Tribunnews.com bersama Tim Media Center Haji (MCH) 2024.
Ziyad, namanya. Ia adalah menantu pemilik restoran Puncak Indonesia.
Melihat kedatangan rombongan MCH, Ziyad langsung mengucapkan salam dan selamat datang.
"Assalamualaikum, selamat datang," sapanya ramah.
Saat ditanya apa menunya? Ziyad menunjukkan daftar menu di atasnya.
Baca juga: Aksi Unik dan Lucu PPIH Layani Jemaah Haji Indonesia di Bandara Jeddah, Tempel Stiker di Pakaian
Di daftar menu terlihat ada bakso, sop iga, ikan, dan ayam bakar juga sate maranggi, rawon, dan gulai.
Ziyad pun menunjuk aneka lauk, layaknya warteg ala Indonesia di etalase.
Rupanya restoran ini juga menyajikan nasi campur.
Ada perkedel, mie, telur balado, ayam gulai, siap disajikan dengan nasi hangat plus bawang goreng.
Si pemilik restoran lengkap menyertakan minuman khas kesenangan orang Indonesia yaitu es teh manis dan es campur.
Menu-menu itu pun dipatok dengan harga bervariasi, mulai 1 SR (Saudi Riyal) atau jika dikurskan dengan rupiah senilai Rp4.500.
Ziyad menceritakan jika mertuanya dua tahun lalu berinisiatif buka restoran ini karena melihat banyak orang Indonesia yang datang, baik menjadi jemaah umrah juga para Tenaga Kerja (mukimin) serta mahasiswa.
Pernah mencicipi masakan Indonesia ala Puncak Jawa Barat jadi modal sang mertua membuka restoran dan menamakannya dengan Restoran Puncak Indonesia.
Ternyata saat dibuka, restoran ini menarik perhatian, tak hanya orang Indonesia tapi juga warga Arab.
"Restoran ini dibuka sekitar 2 tahun lalu dan alhamdulilah banyak juga orang Arab yang suka," kata Ziyad berbicara melalui seorang chef yang jadi penerjemah bahasa Arab.
Mertua Ziyad tak hanya bekerja sendiri.
Ia menggandeng 3 chef dari Jawa Barat untuk meracik masakan khas Indonesia agar tersaji dengan citra rasa Indonesia.
Demi menjaga rasa Indonesia, bumbu dan beberapa bahan juga dikirim langsung dari Indonesia.
Bagaimana rasanya?
"Ya bisa jadi obat rindu Indonesia lah kalau makan bakso di sini," ucap seorang Mukimin (orang Indonesia yang bermukim di Arab Saudi).
Para mukimin ini mengaku jika kerap mengantarkan jemaah umrah juga jemaah haji seperti yang saat ini mulai memadati Makkah jika rindu masakan Indonesia.
Ada Petai Arab, Segini Harganya
Tak hanya restoran, di sebelah restoran ada toko kelontong yang isinya Indonesia banget.
Tribunnews.com menemukan kerupuk, hingga petai di salah satu rak toko kelontong.
Di antara produk Indonesia, tak hanya makanan, ada berbagai mereak kosmetik juga minyak yang biasa dipakai pijat,
Toko dan restoran ini bak pelipur rindu untuk orang Indonesia, terutama para jemaah haji yang saat ini sudah mulai memadati kota Makkah.
"Ini petai langsung dari Indonesia. Ada gula merah juga, kerupuk semua dari Indonesia," ujar penjaga toko.
Berapa harganya?
"Sekilonya sekitar 60 Riyal Arab. Ya tinggal dikalikan Rp4 ribu lebih kalau diuangkan Indonesia," jelas penjaga toko.