Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi akan safariwukufkan jemaah haji yang sakit dan dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI).
Sementara untuk jemaah sakit saat harinya harus ke Arafah akan mendapatkan pendampingan.
Baca juga: Arab Saudi Usir 300 Ribu Jemaah Haji Ilegal dari Mekah
Selain untuk jemaah sakit, fasilitasi safari wukuf juga untuk jemaah lansia non mandiri.
"Kita lakukan medical check up untuk jemaah-jemaah risiko tinggi kesehatan, tujuannya untuk menyeleksi jemaah yang perlu disafariwukufkan, mana yang bisa diikutkan rombongan kloternya," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo melalui keterangan tertulis, Rabu (12/6/2024).
"Ada proses screening untuk melihat potensi apakah jemaah tersebut mesti safari wukuf, atau mesti diikutkan rombongannya atau mungkin dibadalkan," tanmah Liliek.
Liliek menjelaskan sehari sebelum safari wukuf, petugas akan menjemput jemaah yang ikut di kloter-kloter untuk ditampung di KKHI.
Selanjutnya, pada 9 Zulhijah, setelah subuh, jemaah sakit tersebut ditempatkan di bus-bus yang akan membawa ke Arafah.
"Sekitar jam 10.00 WAS, jemaah diberangkatkan ke Arafah didampingi petugas. Jemaah salat Zuhur dijamak dengan Asar kemudian diberikan khutbah wukuf di bus masing-masing. Setelah prosesi wukuf selesai, jemaah dibawa kembali ke KKHI," ujar Liliek.
Baca juga: Klinik Kesehatan Haji Makkah Sediakan 555 Paket Obat-obatan dan Safari Wukuf Jelang Armuzna
Jemaah safari wukuf sakit tidak bermalam (mabit) di Muzdalifah.
Selain itu, prosesi lontar jumrah dan tahapan haji selanjutnya akan dibadalkan oleh petugas.
Seperti diketahui, setelah berakhirnya fase kedatangan jemaah di Arab Saudi, petugas akan fokus pada penyiapan layanan jemaah di Arafah, Muzdalifah dan Mina (Armuzna).