TRIBUNNEWS.COM, MADINAH - Berbagai cara unik dilakukan jemaah haji untuk menandai koper agar tak tertukar jelang kepulangan ke Tanah Air.
Mereka menyematkan berbagai atribut unik sebagai penanda.
Baca juga: Jemaah Haji Banten dan Semarang Diantar ke Asrama Haji Debarkasi Baru
Pemandangan unik ini terlihat di Loloat Al Madinah Hotel saat pengumpulan dan penimbangan koper jemaah embarkasi Surabaya (SUB-51).
Ratusan koper milik jemaah haji asal Lumajang dan Bondowoso Jawa Timur ini ditandai dengan barang unik seperti kantong kresek, potongan karung beras, hiasan ketupat, boneka hingga sendal jepit.
Barang-barang anti mainstream ini dipasang oleh jemaah di bagian atas koper.
Baca juga: Menko PMK Sebut Banyak Perbaikan Penyelenggaraan Haji 2024, Terobosan Murur hingga Tata Kelola Dam
Atribut unik ini juga difungsikan untuk memudahkan jemaah haji mengenali koper mereka sesampainya di Tanah Air.
Namun saat proses penimbangan berlangsung, petugas mencopot sejumlah atribut yang dipasang, karena dianggap membahayakan saat berada di bagasi dan menutupi identitas yang ada pada koper.
“Pak ini tidak boleh ada sendal, jadi kita copot ya,” ujar petugas kepada jemaah sambil mencatat berat koper.
Ada sekitar 181 koper yang ditimbang, tentu koper tersebut sesuai manifes jemaah di hotel.
Berat koper juga tak boleh lebih dari 32 kg dan tidak boleh membawa zamzam di dalam koper.