Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta jajarannya mencari formulasi untuk menyelesaikan kepadatan di Mina saat puncak penyelenggaraan ibadah haji.
"Saya selalu mengingatkan devil is in the details. Kita harus melihat secara detail agar mengetahui kekurangannya, jangan kasih celah sedikit pun," ujar Yaqut melalui keterangan tertulis, Kamis (8/8/2025).
Baca juga: Kepadatan Mina Dikritik, Wakil Ketua MUI Minta Pakai Analisis Matematika, Sarankan Ruang Vertikal
Hal tersebut diungkapkan oleh Yaqut pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1445 H/2024 M.
Yaqut mengaku pernah menanyakan terkait pembangunan tenda bertingkat di Mina kepada Pemerintah Arab Saudi.
"Terkait Mina ini, saya juga sudah sempat mendiskusikan ini dengan Menteri Haji. Mengapa tenda di Mina tidak dibuat double deck agar bisa menampung lebih banyak jemaah,” tutur Yaqut.
Baca juga: Kurangi Antrean Haji, Muhammadiyah Usul Saudi Tambah Bangunan Bertingkat di Arafah hingga Mina
“Tanggapan beliau, mungkin itu akan mulai dilakukan dua tahun lagi. Artinya, tahun depan kondisinya masih sama seperti tahun ini," tambah Yaqut.
Dirinya mengatakan skema Tanazul harus dikaji untuk mengurai kepadatan di Mina.
Tanazul, menurut Yaqut, dapat menjadi solusi mengatasi kepadatan Mina layaknya Murur yang kemudian menjadi jalan keluar kepadatan di Muzdalifah.
"Maka penting bagi kita agar bisa menyikapi ini. Saya minta skema tanazul dibahas secara detail dan sistemik untuk dapat mengatasi kepadatan ini,” kata Yaqut.
Tanazul adalah memisahkan diri dari rombongan atau kelompok terbang (kloter).
Dalam ibadah haji, istilah tanazul sering digunakan untuk menyebut jemaah yang proses kepulangannya tidak berbarengan dengan rombongannya, bisa pulang lebih awal (tanazul dini) atau lebih akhir.
Dalam konteks mabit di Mina, tanazul dipahami sebagai jemaah yang memisahkan diri dari rombongannya di kloter untuk pulang lebih awal ke hotel di Makkah, tidak tinggal di tenda Mina.
Mereka yang ambil pilihan kembali ke hotel ini kemudian akan mabit di sekitar jamarat.
Selama ini, tanazul saat Mabit di Mina dilakukan oleh Jemaah secara sendiri-sendiri.
Yaqut berharap ini bisa dilakukan secara lebih sistemik dan terukur.
"Saya minta Pak Dirjen beserta jajaran agar memikirkan bagaimana Tanazul ini bisa kita terapkan secara sistemik dan menjadi solusi atas kepadatan Mina ini," pungkas Yaqut.