TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembalap berkelas internasional Rifat Sungkar menilai pemerintah baik pusat maupun daerah, harus membangun regulasi lalu lintas yang baru bernama traffic management control. Menurut Rifat cara tersebut lebih efektif daripada membatasi produksi mobil dan menghapus mobil Low Cost Green Car (LCGC).
"Saya lebih setuju kontrol kendaraan apa dihari apa di jam berapa," ujar Rifat kepada Tribunnews.com, di IIMS 2014, Jiexpo Kemayoran, Sabtu (27/9/2014).
Rifat memberi contoh angkutan berat seperti truck masih suka berkeliaran di siang hari. Padahal dalam aturannya truck muncul di malam hari di jalan tol.
Menurut Rifat jika ada trafic control management, tidak akan ada pelanggaran seperti itu lagi.
"Truck jam 12 siang masih boleh di dalam tol kota, kenapa nggak jam 8 malem, karena mobil biasa banyak," papar Rifat.
Rifat pun mengaku setuju jika penjualan BBM bersubsidi tidak dijual di pusat kota. Hal tersebut meski mengundang kontra, namun mengurangi antrian mobil.
Kendati demikian, selama produksi mobil masih banyak dibandingkan jalan, kota besar seperti Jakarta akan terus macet.
"Sayang Jakarta gini-gini aja ukurannya, penjualan mobil nggak sebanding dengan pembangunan jalan," papar Rifat.