TRIBUNNEWS.COM - Komisi Hak Asasi Manusia PBB akan memutuskan apakah akan mengirim tim internasional untuk melakukan investigasi dugaan pelanggaran hukum HAM internasional di Libya dalam penanganan demonstran antipemerintah. Komisi menggelar rapat di Genewa, Swiss, Jumat (25/02/2011) hari ini.
Komisi Hak Asasi Manusia PBB telah menyiapkan draf resolusi.
Draf itu termasuk rekomendasi mengirim mengirim tim internasional untuk melakukan investigasi dugaan pelanggaran hukum HAM internasional di Libya dalam penanganan demonstran antipemerintah.
Dunia bereaksi keras setelah Lybia mengerahkan jet-jet dan helikopter tempur untuk menangani demonstran sipil tak bersenjata.
Presiden Libya, Moammar Khadafy, mengatakan para demonstran dikendali Al Qaeda. Ia juga menuduh para pemuda yang terlibat demonstrasi di bawah pengaruh obat-obat terlarang (drug).
Demontran meminta Khadafy, yang berkuasa sejak 41 tahun lalu, agar mundur dari jabatannya.
Dalam draf resolusinya, Komisi Hak Asasi Manusia PBB juga mengusulkan kepada Majelis Umum PBB untuk mencabut Libya dari keanggotaan Komisi HAM PBB karena negeri itu dianggaop melakukan pelanggaran HAM secara sistematis.
Eropa dan Rusia, dalam suatu pernyataan bersama, dengan keras mengecam penggunaan kekuatan militer melawan demonstrasi damai warga sipil.
Alain Juppe, Menteri Pertahanan Perancis, menyerukan sanksi ekonomi terhadap Libya.
Komisi HAM PBB Bersidang Hari Ini untuk Libya
Editor: Dahlan Dahi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger