TRIBUNNEWS.COM - Mendapat tekanan dari oposisi di dalam negeri dan para pemimpin Barat, termasuk Presiden AS Barack Obama, Presiden Libya Moammar Khadafy belum menunjukkan tanda-tanda menyerah.
Penguasa Libya sejak 41 tahun lalu, yang dilaporkan menguasa Tripoli, ibu kota Libya, sementara beberapa kota lainnya jatuh ke tangan oposisi, Minggu (27/02/2011) waktu setempat, "memperluas wilayah" melalui pendukung fanatiknya.
APTN melaporkan, seperti dikutip Tribunnews.com dari Aljazeera, loyalis Khadafy unjuk kekuatan di kota Harsha, sekitar 35 kilometer dari Tripoli, ke arah kota Zawiya.
Empat hari lalu, Zawiya dikuasai kelompok oposisi dan personel militer yang membelot.
"Sekarang (Zawiya) tampaknya menjadi target kekuatan loyalis rezim," tulis Aljazeera.
Libya adalah negeri kecil berpenduduk 6,4 juta di Afrika utara.
Khadafy telah mendapatkan sanksi embargo senjata dari PBB karena dianggap menggunakan kekuatan militer untuk melawan rakyatnya sendiri.
Belum Ada Tanda-tanda Khadafy Menyerah
Editor: Dahlan Dahi
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger