TRIBUNNEWS.COM, BENGHAZI - Seorang juru kamera Stasiun Televisi Al Jazeera, Ali Hassan Al Jaber, tewas usai diberondong peluru di dalam mobil yang ia tumpangi di dekat kota Benghazi, basis kaum pemberontak, 1.000 km di timur kota Tripoli, Libya.
Ali Hassan saat itu kembali ke Benghazi dari kota di dekatnya setelah mengirimkan laporan dari kubu pemberontak ketika seseorang yang tak diketahui menembaki mobil yang ia tumpangi bersama koleganya.
Selain Ali Hassan, ada dua orang lagi yang ditembak. Ali Hassan dilarikan ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak tertolong.
Wadah Khanfar, Direktur Umum Al Jazeera, mengatakan, pihaknya "tidak akan tinggal diam" dan akan mengejar pihak di balik penyergapan itu melalui jalur hukum.
Menurut dia, pembunuhan itu terjadi setelah kampanye yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap jaringan Al Jazeera oleh pemimpin Libya, Moammar Khadafy.
"Al Jazeera mengutuk kejahatan pengecut yang merupakan bagian dari kampanye jahat rezim Libya untuk membidik Al Jazeera dan para stafnya," demikian pernyataan Al Jazeera.
"Al Jazeera menegaskan bahwa penyerangan itu tidak menyurutkan misinya, mencerahkan publik secara profesional mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi di Libya dan di mana pun."
Juru Kamera Al Jazeera Tewas Diberondong Peluru
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger