TRIBUNNEWS.COM, BRUSSEL - Kendati mengakui melancarkan serangan mematikan ke kubu pemberontak Khadafy, Nato bersikeras untuk tidak meminta maaf. Laksamana muda Russ Harding berkilah, tidak menyadari serangan jet tempur Nato mengenai konvoi tank pemberontak. Alasannya, selama ini hanya pasukan pro Khadafy yang menggunakan tank tempur.
Apalagi, sebelumnya pasukan pemerintah Libya juga pernah melakukan serangan ke warga sipil di kota Misrata, Libya Barat.
"Tampaknya dua serangan kami kemarin menimbulkan korban tewas beberapa anggota pasukan yang mengoperasikan tank tempur utama. Saya tidak meminta maaf," kata Harding kepada wartawan di Napoli, Jumat (8/4/2011).
Seperti dilansir AP, menurut Harding, situasi di lapangan pertempuran sulit ditebak lantaran kerap berubah. Bukan hanya itu, pasukan Nato pun belum mendapat informasi perihal pergerakan pasukan pemberontak yang telah mengerahkan tank tempur.
"Kami tidak mendapatkan informasi bahwa pasukan oposisi menggunakan tank," paparnya.
Sebagaimana diketahui, Nato telah menyerang sebuah konvoi pemberontak Kamis (7/4/2011), menewaskan sedikitnya lima pejuang dan menghancurkan atau merusak sejumlah kendaraan lapis baja. Serangan, kedua kali ini dalam pekan ini, memicu amarah pemberontak terhadap Nato.
Nato Tolak Minta Maaf Bombardir Kubu Anti Khadafy
X
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Ade Mayasanto
AA
Text Sizes
Medium
Large
Larger