News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Libya

Anak Khadafi: Ide Mengundurkan Diri Itu Konyol

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ISTIRAHAT - Dua orang pria dari kelompok pemberontak Libya sedang beristirahat di pinggiran kota Ajdabiya, selatan Benghazi, Kamis (24/3/2011).

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, LIBYA
- Tuntutan pemberontak Libya menolak inisiatif Uni-Afrika untuk gencatan senjata dinilai aneh oleh anak Muammar al-Gaddafi. Apalagi satu-satunya solusi yang didesak adalah hengkangnya orang kuat Libya, Gadhafi.

"Ide yang disebut konyol," tegas anak Gaddafi Seif al-Islam, dikutip dari AFP, Selasa (12/4/2011).

Sebagaimana diketahui, Gaddafi telah menerima "peta jalan damai" yang diusulkan untuk gencatan senjata, meningkatkan bantuan kemanusiaan dan dialog antara kedua belah pihak. Tetapi pemberontak telah menolak rencana tersebut dan mengatakan Gaddafi harus turun segera.

Anak Gaddafi, Seif al-Islam mengakui bahwa sudah waktunya untuk "darah baru" di Libya memerintah. Tetapi saat diminta agar ayahnya mengundurkan diri dia menyebutkan "itu konyol".

"Kita memang perlu darah baru, itu yang kita inginkan untuk masa depan Libya, tetapi berbicara agar pucuk pimpinan ditinggalkan ayah saya benar-benar konyol," ujarnya saat wawancara di TV Prancis BFM.

Di Benghazi, pemimpin pemberontak Libya, Abdul Jalil Mustafa mengatakan inisiatif Afrika tidak cukup berdasar meminta genjatan senjata.

"Dari hari pertama permintaan kami adalah pengusiran Gaddafi dan jatuhnya rezimnya," katanya,

Dia melanjutkan "Gaddafi dan anak-anaknya harus pergi segera jika mereka ingin aman".

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini