TRIBUNNEWS.COM - Presiden Amerika Serikat (AS), Barack Obama, menyempatkan diri berbicara denganĀ Presiden Korea Selatan (Korsel) Lee Myung-bak terkait kabar meninggalnya pemimpin Korut, Kim Jong Il. Demikian diberitakan CNN, Senin (19/12/2011).
Dalam pembicaraan itu juga menyinggung bahwa keduanya setuju untuk terus berkomunikasi memantau perkembangan terkini di kawasan itu. Pernyataan resmi ini dikeluarkan pihak Gedung Putih.
"Presiden memastikan bahwa Amerika Serikat memiliki komitmen yang kuat untuk menjaga stabilitas di Semenanjung Korea dan keamanan dari sekutu terdekat," demikian isi pernyataan resmi Gedung Putih.
Kim Jong Il memegang kekuasaan sejak tahun 1994 ketika sang ayah, pendiri negara itu, meninggal akibat serangan jantung pada usia 82 tahun.
Sang pemimpin kadang-kadang menjadi batu sandungan bagi Korsel dan juga AS. Program nuklir Korut dan upaya dunia internasional untuk menutup program nuklir tersebut menempatkan Kim dalam posisi yang tak diinginkan di antara para pemimpin dunia dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir termasuk juga gaya pemerintahannya.