Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Francesco Schettino, Kapten Kapal pesiar Costa Concordia, yang tenggelam di dekat di sekitar Pulau Isola del Giglio, Italia, Sabtu (14/1/2012), telah ditetapkan menjadi tersangka oleh kepolisian setempat, atas tuduhan melakukan kelalaian yang berujung pada tewasnya enam orang penumpang, kapal tersebut.
Menurut penyidik kepolisian Italia, Fransesco, melakukan kelalaian fatal menahkodai kapal pesiar yang luar biasa besar tersebut, mendekati pantai Pulau Isola del Giglio, diduga untuk menyapa rekannya, seorang pelaut di kapal dagang Italia, yang berada di pinggir pantai pulau tersebut.
Berdasarkan pemberitaan media lokal seperti dikutip dari Dailymail, Senin (16/1/2012), penyidik tengah menyelidiki siapakah gerangan rekan Fransesco yang ada di pinggir pantai tersebut.
Pada bulan Agustus tahun lalu, Kapal Costa Concordia, juga melewati Pulau Isola de Giglio, dan berada cukup dekat dengan pulau, untuk membunyikan pluitnya. Aksi itu, dibalas dengan ucapan selamat dari Walikota Pulau Isola del Giglio, karena telah memberikan tontonan dan hiburan kepada para wisatawan.
Kendati sudah mencelakakan penumpang kapal, Fransesco bukannya 'menebus' kesalahannya dengan memastikan seluruh penumpang selamat keluar dari dalam kapal, menggunakan sekoci, ia malahan menjadi orang pertama yang meninggalkan kapal.
Sepasang kekasih yang menjadi penumpang kapal, yaitu Ophelie Gondelle, dan Daud Du Pays, mengaku melihat sang kapten meringkuk di dalam sekoci, dengan mengenakan selimut, jauh sebelum seluruh penumpang keluar dari dalam kapal.
Menanggapi informasi tersebut, Jaksa Penuntut Italia yang menangani perkara itu, Francesco Verusio, mengakui kebenarannya. "Sayangnya, saya harus mengkonfirmasi keadaan itu," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, setidaknya 6 orang tewas, dan 14 orang masih hilang, ketika kapal Costa Concordia tenggelam setelah menabrak karang di dekat Pulau Isola del Giglio, Italia, Sabtu (14/1/2012).
Kapal pesiar itu, membawa setidaknya, 4.229 penumpang ketika tenggelam.
Hingga kini jumlah pasti korban tewas masih simpang siur, karena pihak otoritas setempat belum mengeluarkan informasi resmi.