Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) akhirnya meningkatkan status negara otoritas Palestina. Putusan tersebut langsung gembira oleh Duta Besar Palestina untuk Indonesia HE Fariz Mehdawi.
"Seminggu lalu kami juga menang dari sisi militer dan moralitas, dan kami juga ada kemenangan diplomatik, sehingga Israel terbukti kalah. Ini amat penting. Allah telah menggariskan apa yang telah dituliskan dulu. Allah bersama orang yang sabar," kata Fariz saat syukuran bersama Fraksi PKS di Gedung DPR, Jakarta, Jumat (30/11/2012).
Mehdawi mengatakan, kemenangan tersebut tidak dengan mudah didapatkan. Telah terjadi pertumpahan darah untuk perjuangan negara Palestina. Mehdawi yakin kemenangan pasti akan berpihak pada kebenaran.
"Karenanya kaidah atas suatu kemenangan akan tetap berpihak pada keadilan. Dan kita semua pasti pejuang pencari kebenaran, kami bukan penjahat, Allah pasti akan menolong," ujar Mehdawi.
Mehdawi mengungkapkan bahwa Palestina adalah tanah perjuangan dan diberkahi oleh Allah. Palestina merupakan tanah yang memiliki nilai sejarah tinggi. Pasalnya, semua Nabi sempat tinggal maupun melewati kawasan tersebut.
"Karenanya ini sebuah tempat di mana Allah akan menegaskan agama hanya satu dan Tuhan Allah adalah satu, kita semua tegaskan sekalipun kita yakini Muhammad adalah nabi terakhir,"katanya.
Untuk itu, kata Mehdawi, menjadi sudah sewajarnya umat beragama terus berupaya untuk menjaga Palestina.
"Kita semua ingat bagaimana perjuangan Salahudin Ayub meksi dia bukan orang Palestina, dia orang Irak mengembalikan di mana tanah tempat tumbuh berkembangnya di sana," ujarnya.
Mehdawi mengatakan, di Palestina tak ada emas atau berlian. Palestina pun merupakan sebuah negara kecil, namun menjadi sebuah kawasan di mana perhatian dunia selalu tertuju pada Palestina. "Oleh karenanya kalau kami menang, yang menang kita semuanya. Yang menang adalah kebenaran dan suata saat kebathilan akan musnah," imbuhnya.
Selain perjuangan dan terlalu banyak darah yang tumpah, kata Mehdawi, kemenangan ini juga hasil dari buah kesabaran. "Mereka (para suhada) tidak akan meninggal untuk suatu hal yang tidak ada artinya. Mereka mati sahid," ujarnya.
Meskipun kekuatan Israel begitu kuat dan memiliki senjata, berbagai pesawat tempur dan peluru kendali. Namun ternyata Palestina dapat menang. Inilah, kata Mehdawi menunjukkan bahwa kekuatan militer tidah berarti menghadapi pejuang Gaza.
"Gaza adalah kawasan tanah di mana keberanian untuk mempertahankan tanah air yang tak akan terus padam," ujarnya.
Mehdawi mengungkapkan dalam perjuangan mendapat pengakuan, lebih dari 148 suhada telah jatuh di Gaza, sebagian dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Bahkan, lebih dari 1300 warga sipil terluka.
"Pagi, siang, malam mereka berjuang, lebih dari 1500 serangan udara, menghancurkan ratusan gedung rumah, kantor, dan rumah sakit. Dan Palestina 7 hari orang tidak bisa kerja, tidak bisa sekolah, dan Allah pasti bersama dengan kami. Dan kemudian, kami tahu bagaimana orang Israel punya tekanan di dunia Internasional," tukasnya.
*Berita Lengkap Mengenai Israel Serang Jalur Gaza