News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

TNI

Satgas TNI Dapat Pengarahan tentang Perlindungan Anak di Kongo

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Rachmat Hidayat
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-J/MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) mendapat pengarahan tentang perlindungan anak dari CPS (Child Protection Section) MONUSCO

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kompi Zeni TNI Konga XX-J/MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) mendapat pengarahan tentang perlindungan anak dari CPS (Child Protection Section) MONUSCO.

Bertempat di Aula Sudirman Bumi Nusantara Camp, Dungu, Kongo. Kedatangan perwakilan PBB diterima secara langsung oleh Wadansatgas Konga XX-J/Monusco, Kapten Czi Adi Ilham dan beberapa perwira staf.

Nara sumber dari CPS dalam acara itu adalah Mr. Agqua Maqloire (Pantai Gading) yang sehari-hari bertugas sebagai perwakilan CPS Monusco di Dungu. Pengarahan yang disampaikan membahas seputar isu-isu terbaru tentang perlindungan anak, khususnya di daerah Kongo.

Dalam paparannya, Mr. Agqua Maqloire menjelaskan tentang definisi anak menurut PBB yaitu mereka yang berusia dibawah 18 tahun, kemudian tentang pelecehan dan eksploitasi seksual terhadap anak, hak asasi anak serta aturan-aturan pelibatan militer terhadap anak.

"Di Kongo, masih banyak anak yang tergabung, baik secara sukarela maupun terpaksa ke dalam kelompok milisi bersenjata. Lebih dari 300.000 anak-anak yang menjadi korban dan terkena dampak konflik serta perang di Kongo," kata Perwira Penerangan Konga XX-J/MONUSCO, Lettu Laut (P) Dimas Apriyanto dalam keterangan pers yang diterima Tribunnews.com, Rabu (13/3/2013).

Kebanyakan anak-anak itu diculik dari desa-desa dan dipaksa bergabung dengan milisi untuk melakukan tindak kejahatan dan kriminal. Anak laki-laki biasanya dimanfaatkan sebagai pembawa barang dan anak perempuan sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan biologis anggota milisi.

Mr. Agqua Maqloire meminta Kontingen Indonesia yang tergabung dalam Kompi Zeni TNI Konga XX-J/Monusco untuk ikut aktif dalam kegiatan perlindungan anak serta mampu bersikap dengan bijaksana ketika mereka harus berhadapan dengan milisi yang masih anak-anak.

Jika ada kesempatan untuk menyelamatkan mereka, hal itu harus dilaksanakan sepanjang tidak membahayakan keselamatan sendiri.

Pada kesempatan tersebut, Mr. Agqua Maqloire mengucapkan terima kasih kepada Kontingen Garuda XX-J selaku Kompi Zeni yang telah banyak memberikan andil dan kontribusi nyata dalam mendukung misi Monusco.

Diantaranya melaksanakan rehabilitasi jalan-jalan di pedalaman Kongo, yang secara langsung akan sangat berpengaruh bagi upaya-upaya perlindungan terhadap anak.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini