TRIBUNNEWS.COM, FUKUSHIMA - Perusahaan listrik Tokyo (TEPCO), Sabtu (6/4/2013), mengumumkan bahwa sekitar 120 ton air yang terkontaminasi dengan zat radioaktif bocor dari fasilitas penyimpanan bawah tanah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Fukushima.
TEPCO mengatakan pihaknya belum melakukan perbaikan, hampir selama dua hari, karena belum berhasil mengidentifikasi penyebab kebocoran tersebut, dan diasumsikan air terkontaminasi radioaktif masih bocor keluar dari fasilitas. Demikian diberitakan Tribunnews.com yanf dikutip dari asione.com.
Mereka memperkirakan air beradiasi tersebut berisi total 710 miliar barel zat radioaktif, di mana merupakan Kebocoran adalah yang terbesar yang pernah terjadi di PLTN tersebut.
Sejak Sabtu pagi, sekitar 13 ribu ton air tercemar di fasilitas penyimpanan telah dipindahkan ke dalam sebuah unit penyimpanan yang berada di dekat PLTN. Fasilitas penyimpanan itu memiliki panjang 60 meter, dan lebar sekitar 53 meter dan dengan kedalaman enam meter. Bangunan itu menyerupai struktur kolam renang dengan penutup tiga rangkap berh selembar tahan air tiga lapis dan selimut beton.bahan beton.
Air terkontaminasi yang ditemukan di dalam reaktor nuklir disedot melaluiĀ filter dan perangkat lainnya untuk menghilangkan unsur-unsur radioaktif, kemudian disimpan dalam fasilitas tingkat rendah air yang terkontaminasi.
TEPCO mulai menggunakan fasilitas penyimpanan itu pada 1 Februari 2013, dan di hari Jumat kemarin, mereka memindahkan 13 ribu ton air tercemar kesana, dimana nyaris berada di ambang batas 14 ribu ton.
Penemuan kandungan zat radioaktif itu terjadi di hari Rabu, ketika TEPCO mengambil sampel dari tanah di sekitar fasilitas dimana menunjukan 35 barel per sentimeter kubik zat radioaktif, menunjukkan situasi yang tidak normal.
Namun, para pejabat TEPCO tidak mengumumkan temuan itu segera, karena tidak ada perubahan yang tidak biasa lainnya di data kualitas air, seperti konsentrasi klorida.
Pada hari Jumat, dua hari setelah masalah sudah diketahui, air dengan 6.000 barel per sentimeter kubik zat radioaktif merembes antara lapisan pertama dan kedua lembar tahan air, mengingatkan pejabat TEPCO bahwa kebocoran telah terjadi.