News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Boston

Pelaku Gunakan Panci Presto Untuk Bungkus Bom

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Inilah foto yang berasal dari FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS yang diterbitkan di buletin intelijen untuk aparat penegak hukum. Foto itu memperlihatkan sebuah panci presto yang hancur dan tas hitam yang robek yang diduga merupakan bagian dari bom yang diledakan di dekat garis finis Maraton Boston, Senin (15/4)

TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Biro Penyelidik Federal (FBI) Amerika Serikat akhirnya berhasil mengungkap bagaimana pemboman dekat garis finis Maraton Boston, Senin lalu, dilakukan.

Ternyata, pelaku teror menggunakan panci presto untuk mengemas bahan peledak, paku dan pecahan peluru mematikan lainnya dalam ledakan itu. Namun mereka masih tidak tahu siapa pelakunya dan apa motifnya.

Kantor berita AP melaporkan, sebuah buletin intelijen yang diterbitkan untuk aparat penegakan hukum dan diedarkan pada Selasa malam memuat sebuah foto panci presto yang hancur dan tas hitam yang robek yang menurut para agen FBI merupakan bagian dari sebuah bom.

"Dugaan tentang tersangka dan motifnya tetap terbuka lebar," kata Richard Deslauriers, agen FBI yang bertugas di Boston, dalam sebuah konferensi pers. Dia bersumpah untuk "mengejar sampai ujung bumi subjek atau orang yang bertanggung jawab atas kejahatan tercela ini."

FBI dan sejumlah lembaga penegak hukum AS lainnya berulang kali memohon kepada warga masyarakat untuk memberikan foto-foto, video atau sesuatu yang mencurigakan yang mereka mungkin lihat atau dengar. Deslauriers meminta masyarakat untuk memberitahukan sesuatu yang mencurigakan, seperti mendengar seseorang yang mengungkapkan minat akan bahan peledak atau keinginan untuk menyerang lomba lari maraton itu, atau melihat seseorang yang membawa tas berat warna gelap di lomba itu atau mendengar ledakan misterius baru-baru ini.

FBI mengatakan pihaknya sedang memeriksa apa yang stasiun televisi Boston, WHDH, klaim sebagai foto yang dikirim oleh para pemirsa yang menunjukkan tempat kejadian tepat sebelum dan sesudah bom meledak. Foto itu menunjukkan ada sesuatu dekat dengan kotak surat yang tampaknya sebuah tas, tapi tidak jelas apa nilainya foto itu. "Kami sedang melihat ratusan foto, dan itu salah satu dari foto-foto tersebut," kata juru bicara FBI, Jason Pack.

Presiden Barack Obama menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme tetapi mengatakan, para pejabat tidak tahu "apakah serangan itu direncanakan dan dilaksanakan oleh sebuah organisasi teroris asing atau domestik, atau apakah itu (merupakan) aksi individual."

Puluhan korban ledakan masih berada di rumah sakit, banyak yang dengan luka menyedihkan, sehari setelah ledakan kembar di dekat garis finis maraton itu yang menewaskan tiga orang, melukai lebih dari 170 orang lainnya, dan membangkitkan kembali ketakutan akan terorisme. Seorang gadis usia 9 tahun dan anak laki-laki usia 10 tahun termasuk di antara 17 korban yang dalam kondisi kritis.

Para aparat penegak hukum menemukan bahwa bom-bom di Boston itu terdiri dari bahan peledak yang dimasukkan ke dalam panci presto ukuran 1,6 galon. Satu bom berisi pecahan logam dan gotri, yang lainnya berisi paku, kata seorang yang dekat dengan penyelidikan seperti dikutip Washington Post.com. Orang itu tidak mau disebut jatidirnya karena penyelidikan masih berlangsung. Bom-bom itu, kata sumber tersebut, dimasukkan ke tas ransel hitam dan ditinggalkan di tanah.

Deslauriers menegaskan, para penyidik ??telah menemukan potongan-potongan nilon hitam dari sebuah tas atau ransel dan fragmen gotri dan paku, yang mungkin dimasukan ke dalam panci pesto. Ia mengatakan barang-barang itu telah dikirim ke laboratorium FBI di Quantico, Virgina, untuk di analisis.

Para penyelidik mengatakan, mereka belum menentukan apa yang digunakan untuk meledakan bahan peledak tersebut.

Ledakan dengan panci presto telah digunakan dalam terorisme internasional dan telah direkomendasikan untuk operasi individu atau seorang diri (lone wolf) oleh Al Qaeda cabang Yaman. Namun informasi tentang cara membuat bom itu dengan mudah ditemukan secara online. Para pejabat AS telah meminta warga Amerika untuk tidak terburu-buru menghubungkan serangan itu dengan teroris di luar negeri. Deslauriers mengatakan, sejauh ini belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.

Ledakan dengan menggunakan panci presto telah digunakan di Afganistan, India, Nepal, dan Pakistan. Demikian menurut sebuah laporan intelijen pada Juli 2010 yang dibuat FBI dan Departemen Keamanan Dalam Negeri. Salah satu dari tiga perangkat yang digunakan dalam upaya pemboman di Times Square, New York pada Mei 2010 adalah panci presto, kata laporan itu.

Taliban Pakistan, yang mengaku bertanggung jawab atas upaya serangan di Times Square tahun 2010 itu, telah membantah terlibat dalam serangan di Maraton Boston.

Al-Qaeda cabang Yaman memberikan penjelasan rinci tentang bagaimana membuat bom dengan menggunakan panci presto dalam Inspire edisi 2010. Inspire adalah publikasi online berbahasa Inggris yang ditujukan untuk calon teroris yang akan bertindak sendiri. Dalam sebuah bab berjudul "Membuat Bom di Dapur Ibumu," disebutkan "panci presto adalah metode yang paling efektif" untuk membuat bom sederhana. Di situ juga diberikan panduan untuk membuatnya.

Naser Jason Abdo, seorang mantan tentara AS, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup tahun lalu setelah didakwa berencana untuk menggunakan sepasang bom yang terbuat dari panci presto dalam serangan terhadap sebuah restoran di Texas yang sering dikunjungi tentara dari Fort Hood. Dia menyimpan artikel terbitan Inspire itu. (AP/Kompas.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini