News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ledakan di Boston

Dua Pelaku Bom Boston Diduga Warga Negara Maroko

Penulis: Samuel Febrianto
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, REVERE - Foto dua terduga pelaku pemboman Maraton Boston, telah disebarkan oleh Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI). Berdasarkan informasi yang beredar keduanya berkewarganegaraan Maroko.

Dikutip dari Timesfreepress.com, Jumat (19/4/2013), mereka diduga bernama, Eddin Barhoum (17), dan Yassine Zaime.

Namun keduanya membantah tuduhan tersebut. Mereka mengaku berada di lokasi ledakan, hanya karena ingin menonton perhelatan olahraga internasional tersebut.

Eddin yang juga merupakan seorang pelari di sekolah menengah atas Revere, mengaku tidak kaget dirinya dikait-kaitkan dengan ledakan bom tersebut. Dan setelah foto menyerupai dirinya tersebar, kini ia mengaku takut keluar dari rumahnya.

"Saya takut pergi ke sekolah, begitu pula keluarga saya, mereka jadi ketakutan," ujarnya.

Ayah Eddin,  El Houssein Barhoum, mengatakan keluarganya baru saja pindah dari Maroko, lima tahun yang lalu. Pascainsiden dirinya mengaku takut anak, juga istrinya sewaktu-waktu ditembak oleh orang tidak dikenal di jalan. Dia kini juga tidak bisa pergi ke tempat kerjanya di sebuah toko roti di kota Boston.

"Saat ini, kita merasa tidak aman, kami sekarang jadi sumber berita," tuturnya.

Sementara Yassine, yang coba dikonfirmasi, tidak berhasil dihubungi.

Dikait-kaitkannya Eddin, dan Yassine dengan dua terduga pelaku pemboman Maraton Boston, yang disebarluaskan oleh FBI, pertama kali diberitakan oleh New York Post. Namun Editor New York Post, Col Allan membantah bahwa pihaknya telah menuduh keduanya.

"Gambar itu diemail ke lembaga penegak hukum kemarin sore mencari informasi tentang orang-orang ini, kami tidak mengidentifikasi mereka sebagai tersangka," tuturnya.

Berdasarkan foto yang disebarluaskan oleh FBI memperlihatkan seorang pria membawa tas atletik berwarna hitam, dan mengenakan setelan biru hitam. Sementara Yassine membawa ransel hitam, mengenakan topi putih dan baju track berwarna hitam.
 
Eddin menilai, mengapa dirinya disangkakan hanya karena tas yang dibawanya serta warna kulitnya yang berwarna kecoklatan.

Namun ia mengakui berada dalam acara Maraton Boston bersama dengan Yassine, teman dari klub lari sekolahnya, berharap bisa mencuri ilmu dalam pertandingan tersebut.

Ia mengaku berada disana hingga mengetahui siapa pelari yang berada di posisi terdepan, dan setelahnya ia dan temannya tersebut meninggalkan arena. (Timesfreepress.com)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini