TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Ayah Tamerlan Tsarnaev, terduga pengebom maraton Boston, membantah informasi yang menyebutkan putranya mengikuti pelatihan kelompok teroris di Dagestan dan Chechnya, Rusia, tahun lalu.
Anzor Tsarnaev mengatakan, tahun lalu, putra tertuanya pulang dari Amerika Serikat (AS), untuk tinggal bersamanya di Makhachkala, ibu kota Dagestan.
"Dia ada di sini, bersamaku di Makhachkala," ujar Anzor, seperti dikutip Tribunnews.com dari Boston.com, Senin (22/4/2013).
Selama di Dagestan, lanjut Anzor, putranya banyak menghabiskan waktu di dalam kamar.
"Dia biasa tidur hingga pukul 15.00, dan saya bertanya kepadanya, apakah kamu datang ke sini untuk tidur? Dia pergi ke beberapa tempat, namun sepulangnya ia kembali tidur," tuturnya.
Selama di Dagestan, Tamerlan selalu pergi menuju masjid untuk salat, namun tidak dipengaruhi ajaran radikal. Anzor dan putranya juga sempat mengunjungi paman dan bibinya, yang tinggal di daerah Chechnya.
"Dia pergi dengan saya dua kali, untuk melihat paman dan bibi saya," ungkapnya.
Anzor dan Tamerlan pun sempat mengunjungi salah satu putrinya, yang tinggal di Kota Chechnya, Urus-Martan, dan suaminya.
Ketua Senat bidang Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat (AS) Michael McCaul, Minggu (21/4/2013) waktu setempat mengatakan, Tamerlan Tsarnaev mengikuti pelatihan merakit bom dan pelatihan militer lain, ketika pulang ke kampung halamannya di Chechnya, Rusia pada 2012. (*)