TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Kendati telah kehilangan kakinya, dalam ledakan bom Maraton Boston, Adrianne Haslet mengatakan dirinya akan tetap menari.
Pada pekan lalu, Adrianne dan suaminya, Adam Davis, seorang pilot berkewarganegaraan Amerika Serikat (AS), berada di pinggir lapangan ajang Maraton Boston, Mississippi, Amerika Serikat (AS).
Siapa sangka, hari itu hari terakhirnya melihat kaki kirinnya berada dalam keadaan utuh, karena bom meledak di dekat tempatnya berdiri.
"Kami duduk dan saya berkata, tunggu, kaki saya sakit, dan kemudian dia mengangkat kaki saya dan kami berdua hanya menjerit-jerit," ujarnya seperti dikutip dari ABCnews.com, Selasa (23/4/2013).
Adrianne kemudian dilarikan ke rumah sakit Boston Medical Center, untuk menerima perawatan medis, namun sayang kakinya tidak dapat diselamatkan.
"Saya tidak merasa panas, atau apa ketika kena ledakan, saya hanya merasa seperti terdorong angin kencang," katanya.
Saat itu, Adrianne, mengaku sangat terpukul. Namun itu tak berlangsung lama, instruktur dansa ballroom di Boston Arthur Murray Studios itu mengatakan dirinya akan kembali menari.
"Saya benar-benar ingin menari lagi," katanya.
Linda Arslanian, seorang terapis fisik di Boston Brigham dan Rumah Sakit Wanita, mengatakan Adrianne masih dapat menari, berkat kemajuan teknologi prostetik.
"Jika mereka bisa berjalan sebelum diamputasi, mereka dapat menari lagi," katanya. (abcnews.com)