TRIBUNNEWS.COM, BOSTON - Satu dari dua Tersangka pelaku pemboman Maraton Boston, yang tewas dalam penggerebekan aparat penegak hukum Amerika Serikat (AS), Tamerlan Tsarnaev ternyata terlibat dalam pembunuhan sadis tiga orang di tahun 2011, bersama dengan seorang temannya yang tewas dalam wawancara dengan FBI hari Rabu kemarin.
Ibragim Todashev, tewas ditembak saat ia berusaha menyerang seorang anggota FBI ketika menjalani pemeriksaan. Saat itu Ibragim tengah diperiksa terkait kasus pembunuhan di tahun 2011 tersebut, juga perkenalannya dengan Tamerlan.
Sebelum ditembak mati, Ibragim sempat mengaku bersama Tamerlan menggorok leher tiga orang di Waltham, Massachusetts.
"Dia menggunakan sebuah senjata ketika menyerang agen FBI," ujar sumber yang mengetahui insiden itu, seperti dikutip Tribunnews.com, dari CNN, Kamis (23/5/2013).
Korban menurut sumber itu merupakan sparring partner Tamerlan di sasana tinju di Boston.
Aparat penegak hukum mengatakan, ketiga korban digorok dengan sadis oleh kedua orang tersebut menggunakan pisau. Di TKP ditemukan marijuana dan uang tunai berjumlah ribuan dolar.
Kepada penyidik Ibragim mengaku ia dan Tamerlan terpaksa membunuh karena takut dilaporkan korban ke polisi, bahwa mereka berjualan narkoba. (cnn)