TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Menakertrans) Muhaimin Iskandar tidak menduga TKI dan WNI yang mengurus amnesty di KJRI Jeddah, Minggu (9/6/2013), akan membeludak.
Menurut Muhaimin, membeludak TKI/WNI hingga 12 ribu orang di KJRI Jeddah kemarin sore, karena ada informasi provokator yang menyatakan bahwa Minggu sore adalah hari terakhir pengurusan amnesty.
"Di luar dugaan. Biasanya 3 ribu sampai 5 ribuan yang ngantre. Kemarin tiba-tiba sampai 12 ribu. Karena ada yang memprovokasi, sehingga terjadi penumpukan kemarin," ungkap Cak Imin, sapaan Muhaimin, di Ruang Komisi IX DPR, Jakarta, Senin (10/6/2013).
Pemerintah Arab Saudi telah memberikan kemudahan dengan mengumumkan kebijakan amnesty bagi warga asing yang overstay atau kabur dari majikan, yang dimulai dari 11 Mei hingga 3 Juli 2013.
Bercermin pada kejadian itu, pemerintah akan terus menambah staf yang melayani pengurusan amnesty.
Menurut Muhaimin, yang langsung mengurusi amnesty adalah Ditjen Imigrasi, karena terkait langsung dengan pengeluaran paspor atau surat perjalanan laksana paspor (SPLP). (*)