TRIBUNNEWS.COM - Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja (Binapenta ) Kemnakertrans Reyna Uskman memastikan Situasi pelayanan pengurusan dokumen WNI dan TKI di KJRI Jeddah sudah relatif kondusif dan berlangsung lebih tertib dibandingkan kondisi akhir pekan lalu sempat dilanda kerusuhan.
Dilaporkan secara langsung dari Jeddah, Reyna mengatakan proses pelayanan dokumen di KJRI Jeddah menjadi leboh relatif kondusif dengan adanya bantuan pengamanan yang melibatkan hampir 200 personil keamanan KSA.
Selain itu, untuk mempercepat pelayanan dokumen dan menertibkan antrean, pengaturan system antrean dari WNI /TKI telah diubah dengan dilengkapi adanya penambahan jumlah staf petugas pelayanan.
“Sekarang proses pelayannya sudah relaitif lebih baik dalam artian lebih tertib dan lebih cepat prosesnya. Para WNI/TKI tidak lagi antre secara berdiri namun posisinya duduk lesehan sambil berzikir secara bersama, sama,” kata Reyna dalam keterangan pers di Jakarta pada Selasa (11/6/2013), seperti tertulis dalam rilis yang dikirim Pusat Humas Kemnakertrans ke redaksi Tribunnews.com.
Reyna yang telah berada di Jeddah sejak tanggal 6 Juni ini menjelaskan untuk menertibkan antrean, para WNI/TKI kini telah dipisahkan lokasinya. Para wanita dapat mengantri sambil duduk lesehan di halaman dalam. Sedangkan para lelaki mengantri secara tertib di lapangan tenis yang berada di KJRI.
Reyna mengungkapkan dalam pengurusan dokumen perizinan di Bidang Ketenagakerjaan, Tim Kemnakertrans terus menerima, mengolah dan memproses data Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP) yang banyak diajukan para WNI/TKI.
“Tim Kemnakertrans terus memproses data dan dokumen ketenagakerjaan dari WNI/TKI. Tim ini nantinya akan diperkuat dengan tambahan anggota tim Kemnakertrans yang segera datang dari Jakarta, “kata Reyna.
Setiap hari, kata Reyna pihaknya terus melakukan koordinasi dan evaluasi berkoordinasi dg Imigrasi KSA. Bahkan sesuai kondisi dilapangan mereka malah menyarankan agar menambah tempat pelayanan khusus Kemnakertrans.
“Rencana tahap pertama kami akan membuka 3 tempat pelayanan di Jedah,dan selanjutnya akan dibuka di kota -kota lainnya di Arab Sudi. Tempat pelayanan ini akan digunakan untuk pelayanan dokumen WNI/TKI yang terkait dengan masalah ketenagakerjaan, kata Reyna.
Sebelumnya diberitakan Untuk menangani WNI/ TKI dalam program pengampunan (amnesti) yang diberlakukan pemerintah Arab Saudi sejak 11 Mei lalu hingga 3 Juli 2013. Pemerintah RI telah mengirimkan Tim khusus yang terdiri dari Kementerian Luar Negeri, Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kementerian Hukum dan HAM, dan, BNP2TKI.
Selain bertugas membantu pengurusan dokumen, Tim Pemerintah RI juga menginventarisasi sekaligus mengklasifikasi data WNI/TKI kategori program amnesti, baik karena melanggar batas izin tinggal maupun tidak berdokumen ketenagakerjaan.
Bagi TKI yang tetap ingin bekerja di Arab Saudi akan diperbaharui dokumennya oleh Perwakilan RI dengan melibatkan calon pengguna atau agensi setempat. Sementara terhadap para TKI amnesti yang menginginkan pulang ke Tanah Air, Tim Pemerintah RI melalui KJRI Jeddah dan KBRI Riyadh akan memfasilitasi proses kepulangannya dengan mengeluarkan dokumen Surat Perjalanan Laksana Paspor (SPLP).