TRIBUNNEWS.COM – Keluarga dari ikon anti-apartheid, Nelson Mandela, berkumpul di sekitar ranjang rumah sakit pada Senin (24/6/2013) waktu setempat. Sementara itu, jutaan warga Afrika Selatan di seluruh dunia cemas akan keadaan Mandela yang kondisi kesehatannya semakin buruk.
"Mantan Presiden Mandela masih dalam keadaan kritis di rumah sakit," kata Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dalam pidato di televisi yang disebarkan ke seluruh dunia. "Para dokter mengupayakan segala cara yang mungkin untuk bisa membuatnya nyaman dan baik," kata Zuma.
Mandela, pahlawan bagi kaum kulit hitam Afrika Selatan --yang berjuang meraih kebebasan dan 27 tahun menjadi tahanan politik di penjara apertheid-- dibawa ke rumah sakit pada 8 Juni karena infeksi paru-paru. Meskipun mendapat perawatan intensif di rumah sakit Medical Heart, kesehatan sosok berusia 94 tahun itu semakin merosot.
Mantan istrinya, Winnie Madikizela, juga sosok pejuang anti-apartheid, bersama putri-putrinya --Zindi Mandela, Motlhajwa dan Zenani-- dan sejumlah pejabat memadati rumah sakit pada Senin.
Kunjungan keluarga banyak terjadi sejak Mandela masuk rumah sakit 17 hari lalu dengan kondisi yang mencemaskan. Putri tertua Mandela, Makaziwe, mengatakan Mandela terlihat damai. "Ia sudah memberi begitu banyak kepada dunia. Saya yakin ia dalam keadaan damai."
Pada saat bersamaan ia juga mengeluhkan sikap media yang heboh mengenai kondisi ayahnya. "Apakah ini adalah saat-saat terakhir untuk bersama ayah kami, atau masih lebih lama lagi, media seharusnya mundur," ujarnya kepada CNN.
Zuma pada Senin juga memuji hidup pria yang menjadi Bapak Bangsa dan warga harus menerima kelemahannya. "Kita semua di negeri ini harus menerima kenyataan Madiba saat ini sudah tua," kata Zuma menyebut nama Mandela dengan nama sukunya.
"Saya pikir yang perlu kita lakukan adalah berdoa agar dia menjadi sehat dan dokter dapat melaksanakan tugasnya."
Di panggung dunia Mandela dikenal sebagai tokoh panutan yang tetap bersinar jauh setelah peraih Nobel perdamaian ini pensiun dari tugas kemasyarakatan. Mandela terakhir muncul di depan umum dalam pertandingan bola final Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan.
"Ia adalah bapak demokrasi dan ia adalah orang yang berjuang dan mengorbankan hidupnya," kata Zuma, yang menghabiskan waktu 10 tahun dalam tahanan di Pulau Robben bersama dengan Mandela.
Pahlawan anti-apartheid itu menjadi Presiden kulit hitam Afsel yang pertama pada 1994 setelah selama setengah abad negara itu dipimpin oleh kelompok minoritas putih.
Mandela akan genap berusia 95 tahun pada 18 Juli, sudah empat kali keluar-masuk rumah sakit sejak Desember, kebanyakan dengan keluhan keadaan paru-parunya.