News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Mesir

14 Tewas Setelah Drama Penggulingan Presiden Morsi

Editor: Gusti Sawabi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bentrokan antara pendukung Morsi dan anti-Morsi terjadi di Kawasan Istana Presiden di perempatan Jalan El Kubrah dan Maraghony, Kairo, Mesir

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Sedikitnya 14 orang tewas, dalam drama kudeta Mesir, Mohamed Morsi, yang terjadi di hari Rabu (3/7/2013), waktu setempat.

Menurut pemberitaan Foxnews.com, korban tewas akibat bentrokan antara kelompok pendukung dan penentang Morsi, pascapengumuman kudeta yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Mesir.

Delapan korban tewas dilaporkan berada di utara kota Marsa, Matrouh, dan tiga orang tewas lainnya berada di kota Alexandria. Sedikitnya 50 orang lainnya terluka dalam bentrokan di Alexandria. Sedikitnya 50 terluka di Alexandria.

Tiga korban tewas lainnya, berada di selatan kota Minya.

Pemimpin militer Mesir mengumumkan bahwa ketua Mahkamah Agung untuk sementara akan memegang kekuasaan presiden dan undang-undang dasar akan dibekukan.

Langkah ini pada hakekatnya menggulingkan presiden berhaluan Islam, Mohammed Morsi.

Dalam pidato yang disiarkan secara langsung melalui televisi, Jenderal Abdel Fattah al-Sisi mengatakan ketua MA akan mengawasi periode peralihan, yang dijalankan oleh para teknokrat, hingga terselenggara pemilu parlemen dan pemilihan presiden.

Otoritas Islam tertinggi di Mesir, Sheikh Masjid Al-Azhar, kepala Gereja Koptik, dan pemimpin oposisi Mohammed El Baradei semuanya mendukung langkah Jenderal Sisi.

Pidato Jenderal Sisi disampaikan setelah tentara dengan dukungan kendaraan lapis baja mengamankan tempat-tempat strategis di ibukota Kairo, termasuk sejumlah lokasi yang dipakai pendukung Morsi untuk unjuk kekuatan.

Sebelumnya militer mengultimatum presiden agar mengatasi krisis politik.

Para pendukung Presiden Morsi dan kelompok Ikhwanul Muslimin mengecam langkah militer dan menyebutnya sebagai kudeta militer. (foxnews.com/bbc)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini