Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah Israel dan Palestina, mencapai kesepakatan untuk terus melanjutkan negosiasi damai.
Kesepakatan itu dicapai dalam dialog antara kedua belah pihak di hari Senin, dan Selasa malam di Washington, Amerika Serikat (AS). Dalam kesempatan yang sama delegasi kedua belah pihak membahas kerangka kerja untuk perundingan perdamaian selama sembilan bulan ke depan, setelah absen selama tiga tahun.
Kedua belah pihak diharapkan akan kembali bertemu untuk memulai negosiasi formal dalam dua minggu ke depan di lokasi yang akan ditentukan di Timur Tengah. Seperti diberitakan oleh Upi.com, Rabu (31/7/2013).
Meskipun terlihat menjajikan pada awal dialog, Menteri Luar Negeri Amerika, John Kerry, melihat akan ada sejumlah tantangan yang akan menghadang dialog pada masa depan.
"Tapi bahkan seperti yang kita lihat di jalan sulit yang ada di hadapan kita dan mempertimbangkan pilihan yang rumit yang kita hadapi, kita tidak bisa melupakan sesuatu yang sering dilupakan di Timur Tengah, dan itulah yang menanti semua orang untuk sukses," ujarnya.
Kerangka waktu sembilan bulan ditetapkan untuk mengeksplorasi isu yang akan diangkat ke meja perundingan.
"Para pihak telah sepakat bahwa semua masalah status akhir, semua isu-isu inti, dan semua masalah lainnya akan dibahas atas di meja negosiasi, dan mereka berada di meja dengan satu tujuan sederhana, tujuan untuk mengakhiri konflik, mengakhiri klaim," kata Kerry.
Menteri Kehakiman Israel Tzipi Livni, ketua gelegasi negosiator Israel, mengatakan ia berharap akan ada pemahaman yang lebih baik untuk mencapai kesepakatan mengakhiri konflik demi kepentingan kedua rakyat. (upi.com)