TRIBUNNEWS.COM, KAIRO - Pendukung mantan Presiden Mohamed Morsi yang digulingkan militer Mesir, berencana melanjutkan aksi demonstrasi, Senin (12/8/2013), setelah sebagian besar masyarakat Mesir merayakan Lebaran pada akhir pekan lalu.
Para loyalis Morsi yang dipimpin organisasi masyarakat Ikhwanul Muslimin, tetap bertahan di dua lokasi di Kota Kairo, meskipun pihak berwenang telah berulang kali memeringatkan mereka untuk segera meninggalkan posisi mereka.
Dengan lebih dari 250 orang tewas sejak Morsi digulingkan dan ditahan, pihak berwenang mengatakan mereka ingin menghindari terjadinya pertumpahan darah.
"Akan ada serangkaian langkah-langkah bertahap. Kami akan mengumumkan setiap langkah di sepanjang jalan," ujar seorang pejabat di Kementerian Dalam Negeri, seperti dikutip dari NST.com.
Menurut seorang pejabat lainnya, pihak berwenang akan mengepung para demonstran, mempersilakan para demonstran meninggalkan lokasi demonstrasi, dan tidak ada seorangpun yang diizinkan menetap.
"Ini akan berlangsung selama dua sampai tiga hari," katanya.
Di Rabaa al-Adawiya, puluhan orang pendukung Morsi mengenakan helm dan membawa alat pukul, lalu mendirikan rintangan di sekitar lokasi, Senin. Mereka bersikeras meninggalkan lokasi demonstrasi.
"Kami akan menjadi martir. Ini akan menjadi harga yang harus dibayar, tapi akan ada kemenangan dalam jangka panjang," tutur seorang demonstran. (*)