Laporan Wartawan Tribunnews.com Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, MESIR - Personel Kepolisian Mesir menggusur dua kamp besar pendukung presiden tergulir Mesir Muhammad Mursi di Cairo, memakai buldoser, Rabu (14/08/2013).
Kedua kamp itu ialah Kamp Rabaa al-Adawiya di timur Kairo, dan Kamp Bundaran Al-Nahda di pusat kota Kairo.
Penggusuran paksa kamp demonstrasn pro-Mursi itu, mengakibatkan puluhan massa aksi meninggal dunia dan luka-luka. Demikian seperti diberitakan Asiaone.com.
Sebelum operasi penggusuran itu terjadi, aparat kepolisian terlebih dulu mengepung dua kamp tersebut sejak Rabu subuh.
Saksi mata dan koresponden AFP mengatakan, aparat kepolisian menghujani para demonstran dengan tembakan gas air mata sebelum memasuki kedua kamp tersebut.
Demonstran bukannya tanpa perlawanan. Mereka, merespons tembakan gas air mata polisi dengan memakai masker gas. Sejumlah orang juga menggunakan kain basah untuk menanggal gas air mata.
Sementara demonstran yang berada di atas panggung orasi sekitar kamp, terus meneriakkan kalimat "Allahu Akbar" (Allah maha besar).
Setelah itu, bentrokan meletus antara demonstran dengan polisi, di satu sisi kamp. Tembakan peluru juga terus terdengar. Namun, belum bisa dipastikan, tembakan itu berasal dari demonstran atau polisi.
Namun, perlawanan demonstran itu berakhir sia-sia.
Kementerian Dalam Negeri Mesir, menjelang siang, mengonfirmasi bahwa polisi sudah dapat mengontrol secara mutlak kedua kamp demonstran tersebut.
"Pasukan polisi telah berhasil menghapus sebagian besar tenda di alun-alun," kata juru bicara kementerian. (asiaone.com)