TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Masyarakat internasional, tengah menunggu hasil investigasi Tim PBB di Suriah, yang rencananya akan keluar hari ini, Senin (16/9/2013).
Pemberontak dan rezim Presiden Suriah, Bashar al-Assad telah saling menuduh satu sama lain atas serangan yang terjadi di kota Ghouta pada 21 Agustus 2013.
Pemerintah Amerika Serikat (AS), memperkirakan 1.429 tewas dalam insiden itu termasuk ratusan anak-anak, dan menuding rezim yang melancarkan serangan itu.
Namun Rusia, membela rezim Assad, dan menuduh balik bahwa serangan kemungkinan dilakukan oleh kelompok pemberontak.
Sejak itu AS menyatakan akan melakukan intervensi militer ke Suriah. Presiden AS, Barack Obama telah meminta persetujuan Kongres AS untuk melakukan hal itu.
Guna mencegah hal itu, Rusia menawarkan resolusi untuk melucuti senjata kimia milik rezim Assad, yang segera diterima dengan tangan terbuka oleh Pemerintah AS.
Namun di hari Sabtu kemarin Obama mengancam, akan tetap melancarkan intervensi militer ke Suriah, jika jalur diplomasi mencapai jalan buntu. (abcnews.com)