Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW - Presiden Suriah, Bashar al-Assad, Rabu (18/9/2013) mengatakan serangan senjata kimia yang terjadi di negaranya merupakan perbuatan tercela.
Dan ia menegaskan, bukan pihaknyalah yang menggunakan senjata kimia tersebut.
Dalam sebuah wawancara, dengan Fox News, Assad mengatakan bukan rahasia lagi bahwa negaranya memiliki senjata kimia, dan pihaknya ingin menyerahkannya untuk dihancurkan.
Namun ia mengatakan senjata kimia seperti gas sarin mudah dibuat dalam segala kondisi, dan menyalahkan kelompok pemberontak dalam serangan senjata kimia di pinggiran kota Damaskus, pada 21 Agustus 2013, menweaskan 1400 orang.
"Kami memiliki bukti bahwa kelompok teroris (telah) menggunakan gas sarin," katanya.
"Seluruh tudingan (bahwa Pemerintah Suriah menggunakan senjata kimia) tidak masuk akal. Kami tidak menggunakan senjata kimia," tambahnya.
Ia menilai penggunaan senjata kimia merupakan sebuah kejahatan dan perbuatan tercela.
Dalam wawancara itu, Assad mengatakan pihaknya berkomitmen menyerahkan senjata kimianya untuk dihancurkan.
Ketika ditanya puluhan ribu nyawa rakyat Suriah yang hilang dalam perang saudara, Assad mengeluarkan jawaban yang terdengar pragmatis.
"Ini adalah perang. Tidak ada perang yang bersih," katanya. (upi.com)