TRIBUNNEWS.COM - Para dokter dan perawat yang bekerja di bawah militer Amerika Serikat terlibat dalam penyiksaan tersangka teroris. Demikian menurut laporan independen di AS.
Studi menyebutkan para staf medis membantu merancang dan berpartisipasi dalam 'penyiksaan dan perlakuan kejam, tidak berperikemanusiaan' terhadap tahanan.
Laporan disusun oleh sebuah panel independen yang terdiri dari militer, kesehatan, etika dan pakar hukum. Baik badan intelijen CIA dan Pentagon menyanggah temuan dalam laporan itu.
Studi selama dua tahun itu dilakukan oleh Institute of Medicine dan Yayasan Open Society yang didanai oleh George Soros. Laporan menyebutkan perlakuan kejam dimulai di penjara Amerika di Afghanistan, Teluk Guantamo di Kuba, dan tahanan rahasia CIA setelah serangan 11 September 2001 di AS
"Apa yang kami temukan adalah departemen pertahanan dan CIA merubah standar etika untuk memfasilitasi keikutsertaan tenaga kesehatan profesional dalam perlakuan kejam tahanan. Dan tindakan itu masih terjadi," kata Rubenstein, satu di antara penulis laporan, Leonard Rubenstein, seperti diberitakan BBC Indonesia, Senin (4/11/2013).
Berita Populer
-
-
Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1099: Parlemen Ukraina Akui Legitimasi Zelensky untuk Tetap Menjabat
-
Trump Tegas Sebut AS Tak Akan Beri Bantuan Militer ke Ukraina, Singgung soal Pengembalian Uang
-
Rusia Bantah Trump, Putin Tolak Pasukan Perdamaian Eropa terutama Anggota NATO di Ukraina
-
Ukraina Setujui Perjanjian Mineral, Trump: Zelensky akan ke AS Hari Jumat untuk Tanda Tangan
-
Mossad Israel Ungkap Detail Operasi Peledakan Pager Hizbullah Lebanon Tahun Lalu
Berita Terkini
-
Javier Milei Setuju Argentina Ganti Nama Jalan Palestina: Kental Yahudi, Eks-Pelatih Seks Tantra
-
Cuaca Dingin Ekstrem di Gaza: 6 Bayi Meninggal akibat Hipotermia, Anak-anak Idap Penyakit Kronis
-
Israel dan Hamas Sepakat Lanjutkan Pertukaran Sandera, Gencatan Senjata Tetap Berlanjut
-
5 Fakta Tank Israel Serbu Tepi Barat, Apa Tujuan Netanyahu?
-
Profil Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik Roma ke-266