TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Sebuah bom meledak di acara pemakaman seorang pejuang anti-al-Qaeda di kota Baghdad, Irak, menewaskan 12 orang, di hari Minggu (1/12/2013), waktu setempat.
Diduga pelaku peledakan ikut tewas diantara korban lainnya. Insiden itu terjadi dalam pemakaman Mudher Al - Shallal Al - Araki, di desa Wajihiyah.
Sebanyak 28 orang lainnya ikut terluka dalam serangan tersebut.
Araki merupakan milisi Sahwa, yang dibentuk dari para penganut Islam Sunni di Irak. Mereka memihak kepada pasukan Amerika Serikat (AS), ketika melakukan invansi untuk menjatuhkan ditaktor Sadam Husein di tahun 2006.
Militan Sunni menganggap Sahwa merupakan pengkhianat dan sering menjadi target serangan mereka.
Ayah Araki merupakan pemimpin Sahwa, dan syekh dari suku Arakiya.
Kekerasan sekterian antara Sunni dan Syiah di Irak tak urung berhenti kendati AS telah meninggalkan Irak. Misi PBB untuk Irak mengatakan bahwa setidaknya 659 warga Irak telah tewas dalam kekerasan yang terjadi selama bulan November 2013.
Walau terbilang tinggi, namun terjadi penurunan jumlah korban dibandingkan yang terjadi sebulan sebelumnya, yaitu 979 orang.
Dari 659 korban tewas di bulan November, 565 diantaranya merupakan warga sipil dan 94 sisanya merupakan personel keamanan. (arabnews.com)