Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, SEOUL - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), John Kerry mengkhawatirkan timbulnya instabilitas di Korea Utara (Korut), pascaeksekusi mati paman dari pemimpin tertinggi Korut, Kim Jon Un.
Jang Song Thaek, dihukum gantung di hari Kamis pekan lalu, atas sejumlah tuduhan, diantaranya korupsi, dan berencana menggulingkan pemerintah.
Kerry mengatakan eksekusi Jang sangatlah mengejutkan dunia, dan merupakan bukti kekejaman dari rezin Kim. Ia juga menyamakan Kim dengan almarhum diktator Irak, Saddam Hussein. "Ini sangatlah kejam," ujarnya.
"Ini merupakan pertanda buruk dari ketidakstabilan," lanjutnya.
Langkah rezim Kim mengeksekui Jang yang merupakan penasihat pribadinya, juga dinilai Kerry karena pemimpin muda itu merasa belum percaya diri memimpin negara.
Pihak berwenang Korea Utara (Korut), Senin (9/12/2013), menangkap paman dari Pemimpin Korut, Kimg Jong Un atas tuduhan melakukan sejumlah tindak pidana.
Jang Song Thaek disangkakan telah melakukan tindak pidana korupsi, mengkonsumsi narkoba, perjudian, pelacuran.
Menurut sejumlah sumber di intelijen Korea Selatan (Korsel), penangkapan Jang terjadi setelah dua pembantunya dieksekusi atas tuduhan korupsi pada bulan lalu.
Jang yang menikah dengan bibi Kim Jong Un, Kim Kyong Hui, menurut media pemerintah Korut, telah menyalahgunakan kekuasaannya untuk kepentingan dirinya sendiri. (asiaone.com)