TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko kembali memberangkatkan 175 Prajurit TNI yang tergabung dalam Satuan Tugas Kompi Zeni (Satgas Kizi) TNI Kontingen Garuda (Konga) XX-K/MONUSCO (Mission de I’Organisation de republic des Nation Unies Pour la Stabilisation en Republique Democratique du Congo) ke Republik Demokratik Kongo.
Pelepasan para prajurit TNI ke Kongo itu dilakukan dalam upacara militer, bertempat di GOR A. Yani Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Selasa (31/12/2013) pagi.
Satgas Kizi TNI Konga XX-K/MONUSCO, terdiri dari : TNI AD 148 orang, TNI AL 18 orang, TNI AU 5 orang, 4 personel dari Mabes TNI dan dipimpin oleh Mayor Czi Nurdihin Adi Nugroho (abituren Akademi Militer Tahun 1998) yang kesehariannya menjabat sebagai Dandenzibang (Komandan Detasemen Zeni Bangunan)-2 Kodam VI/Mulawarman, Kalimantan.
Panglima TNI dalam amanatnya mengatakan bahwa, misi MONUSCO adalah misi kesebelas Indonesia di Kongo, dengan sejumlah reputasi baik yang telah diraih dan misi tahun 2013 akan bergabung dengan 58 negara anggota PBB dengan misi yang berbeda.
"Memperhatikan perkembangan situasi di Kongo, pada Maret 2013, Dewan Keamanan telah mengadopsi resolusi nomor 2098 yang memberikan otorisasi pembentukan brigade tempur dan memperpanjang mandat misi sampai dengan Maret 2014 dalam rangka perlucutan senjata, demobilisasi dan reintegrasi milisi bersenjata," kata Moeldoko.
Menurutnya, guna mendukung perlucutan senjata, demobilisasi dan reintegrasi milisi bersenjata, pada 13 Desember 2013, pemerintah Kongo dan Special Envoy Amerika Serikat, serta beberapa negara, telah melakukan Kampala Dialogue guna mengambil beberapa langkah penting menuju terciptanya resolusi krisis permanen di Kongo.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI memberikan beberapa penekanan diantaranya, senantiasa dekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya “Dia-lah” yang selalu hadir melindungi dan memberikan kemudahan dalam setiap tugas yang diemban.
"Prajurit TNI adalah duta bangsa, untuk itu junjung tinggi kehormatan dan kepercayaan yang diembankan negara serta dunia kepada prajurit, dengan penuh semangat dan dedikasi," tegasnya.
Ketiga, tugas prajurit TNI harus fokus dan harus ketat pada tugas engineering, baik tugas di bidang konstruksi, logistik maupun tugas mine clearance, dengan tetap memperhatikan faktor keamanan dari semua aspek, karena ketidakteraturan dan kecenderungan terjadinya krisis dalam hitungan menit merupakan ciri dari negara dalam situasi konflik.
Keempat, setiap pelaksanaan tugas harus berdasar pada Standard Operating Procedure (SOP) dan Rules of Engagement (ROE), sehingga tidak ada langkah inisiatif dalam menangani krisis umum tanpa prosedur, kecuali inisiatif dan tindakan keamanan internal satuan, atau pembelaan diri tehadap ancaman langsung, yang itupun harus eksplisit didalam protap satuan.
Sebelum berangkat ke Kongo, Konga XX-K/MONUSCO telah melaksanakan latihan penyiapan (Pra Tugas) di Pusat Misi Penyelenggara Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor-Jawa Barat, selama satu bulan.
Sedangkan untuk pemberangkatan, dijadwalkan Selasa malam (31 Desember 2013), dan akan melaksanakan tugas pemelihara perdamaian dunia di Democratic Republic of Congo selama satu tahun.