News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Di Balik Organisasi Kejahatan Yakuza

Gerakan Anti-Yakuza, Hadir Vending Machine Untuk Menyumbang

Editor: Widiyabuana Slay
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pusat Perlawanan Kekerasan Kyoto (Kyotofu Boryoku Tsuiho Undo Suishin Senta) menyumbangkan uang bagi korban Yakuza melalui penjualan minuman melalui vending machine.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo Jepang

TRIBUNNEWS.COM - Pusat Perlawanan Kekerasan Kyoto (Kyotofu Boryoku Tsuiho Undo Suishin Senta) disingkat KBTUSS yang didirikan Mei 1993, sejak April tahun 2013  ternyata telah berusaha mengumpulkan dana untuk para korban kekerasan Yakuza - mafia Jepang. Tiap bulan mendapat sumbangan sekitar 20.000 yen dari masyarakat.

Uang tersebut diperoleh dari sumbangan penjualan minuman di mesin vending, di mana hasil penjualan minuman itu satu yen disumbangkan bagi para korban dan satu yen disumbangkan untuk kegiatan KBTUSS. Demikian ungkap koran Kyoto, Sabtu (4/1/2014).

Sumbangan untuk para korban kekerasan Yakuza disampaikan langsung kepada para korban, misalnya korban pemukulan, kekerasan, sehingga biaya perawatan dan pengobatan dibantu akhirnya sebagian oleh KBTUSS tersebut.

Sedangkan uang satu yen setelah dijumlah, dipakai untuk kegiatan para pekerja sukarela yang beraksi dan menggerakkan berbagai upaya melawan kekerasan serta melawan Yakuza di Kyoto, terutama yang berada di sekitar wilayah Kagyoku Kyoto, di mana juga berada kantor pusat KBTUSS tersebut.

Mesin vending yang menyumbangkan uang 2 yen tersebut juga tertuliskan nama KBTUSS  (lihat foto) sehingga masyarakat langsung mengetahui dan bisa ikut berpartisipasi membantu kegiatan ini.

Mesin vending dipasang di delapan lokasi yang ada di wilayah Kagyoku, terutama di kota Mukoshi, Maidzurushi dan sekitarnya di Kyoto. Bahkan di tempat konstruksi bangunan ada mesin vending pula untuk membantu para pekerja yang kehausan, sambil menyumbang bagi gerakan anti-Yakuza.

Organisasi ini berusaha memperluas upayanya tersebut di Kyoto karena kebutuhan biaya keluar pun semakin besar. Untuk biaya pengeluaran per bulan sekitar 30.000 yen untuk tenaga sukarela, untuk biaya telepon, untuk biaya latihan dan sebagainya.
 
Menurut penyelidikan Tribunnews.com di sini, KBTUSS adalah semacam organisasi massa yang sukarela bersama pemerintah daerah setempat berusaha membantu para korban Yakuza. Beberapa anggotanya ada yang mantan polisi telah pensiun ikut membantu. Diperkirakan sebagai upaya amakudari, menampung para pensiunan polisi berkelanjutan memberantas Yakuza di tengah masyarakat Kyoto.

Amakudari secara harfiah berarti turun dari langit, artinya setelah pensiunan dari pemerintah, membantu organisasi atau badan atau perusahaan di masyarakat, agar tetap tidak kaget karena kehilangan kekuasaan, ditakutkan mengalami post power syndrome.

Informasi lengkap Yakuza dapat dibaca di www.yakuza.in
.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini