Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo, dari Tokyo, Jepang
TRIBUNNEWS.COM - Rasanya belum pernah mendengar seorang Perdana Menteri atau kepala negara lalu menjadi sebagai Gubernur. Hal ini semua dimungkinkan hanya di Jepang. Bukan hanya itu, dari partai oposisi berseberangan, ajak kerjasama partai koalisi (pemerintah) untuk membangun negaranya, ya hanya ada di Jepang juga. Bahkan satu-satunya PM Jepang yang dengan berani mengatakan NO kepada Amerika Serikat inilah yang akan menjadi Gubernur Tokyo, Morihiro Hosokawa.
Mantan PM Jepang Hosokawa (75) ini sudah menyatakan dirinya mencalonkan diri, Jumat (9/1/2014) sore, untuk menjadi Gubernur Tokyo mendatang, ikut pemilu tanggal 9 Februari (Minggu) dengan syarat didukung pula oleh mantan PM Jepang Junichiro Koizumi.
Hosokawa tahun 1993 sebagai pendiri partai oposisi Nihon Shintou, menjatuhkan partai liberal (LDP) yang telah berkuasa 32 tahun. Namun berkuasa hanya 9 bulan, mengundurkan diri karena terkait kasus penerimaan uang dari perusahaan transportasi Sagawa Kyubin. Itu pun yang terima adalah sekretaris pribadinya, bukan dia.
Baik Hosokawa maupun Koizumi adalah dua tokoh masyarakat Jepang Jepang anti-nuklir dan meminta pemerintah Jepang agar segera menghentikan nuklir, mengganti dengan pembangkit listrik tenaga alternatif lain. Diperkirakan Koizumi akan mendukung Hosokawa yang berarti kekuatan Hosokawa akan luar biasa dan dipastikan memenangkan pemilihan Gubernur Tokyo 9 Februari mendatang.
Empat calon lain adalah Kenji Utsunomiya (67) , mantan Ketua Asosiasi Pengacara Jepang yang didukung oleh partai komunis dan partai sosialis, mantan Kepala Staf Angkatan Udara Jepang, Tamogami Toshio (65) yang didukung mantan Gubernur Jepang Ishihara, mantan Menteri Tenaga Kerja, Yoichi Masuzoe (65) yang didukung partai demokrat (DPJ), dan Dokter Yoshiro Nakamatsu (85), mengaku sebagai Inventor dan telah mendaftarkan 4000 patent miliknya dan sering muncul di acara talk show TV serta memiliki kamar kecil jutaan dolar karena terbuat dari emas membuat dia semakin enak berpikir, ungkapnya kepada pers.
Kampanye pemilu Tokyo akan dimulai 26 Januari mendatang dan proses pemilihan umum dilakukan dua minggu sesudahnya, yaitu Minggu 9 Februari 2014. Keempat calon tersebut, selain Hosokawa, dari pengamatan Tribunnews.com di Tokyo tidak memiliki dukungan kuat walaupun cukup dikenal masyarakat Jepang. Namun Hosokawa yang mantan PM dan apabila benar mendapat restu dukungan dari Koizumi, kekuatannya luar biasa penuh dan dapat dipastikan menjadi Gubernur Tokyo serta diharapkan sekali memimpin Olimpiade Tokyo tahun 2020, yang berarti akan menjabat dua kali masa pemerintahan Gubernur Tokyo .