TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Seorang pelajar yang menyandera sekitar 20 siswa di sebuah sekolah di Moskwa, Rusia, Senin (3/2/2014), membunuh seorang anggota polisi dan staf guru, sebelum dilumpuhkan aparat keamanan.
"Dia membunuh seorang polisi dan melukai seorang polisi lainnya. Dia juga membunuh seorang guru," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Rusia, Andrei Pilipchuk, kepada stasiun televisi berita Vesti-24.
Kemendagri Rusia memastikan, penyandera telah ditahan setelah polisi menggerebek sekolah itu dan seluruh murid yang menjadi sandera selamat tanpa luka.
"Tak ada seorang pun pelajar yang terluka. Mereka semua selamat," kata Philipchuk.
Polisi mengatakan, sebelumnya penyandera yang bersenjatakan sebuah pistol itu memaksa penjaga keamanan membawa dia ke sebuah ruang kelas lalu mengunci diri di dalam ruangan itu bersama sekitar 20 siswa dan seorang guru.
Dia kemudian melepaskan tembakan dari jendela ke arah polisi yang mengepung lokasi penyanderaan. Pejabat keamanan mengatakan, penyandera itu tidak menuntut sesuatu dan tidak melakukan negosiasi dengan polisi.
Polisi menjelaskan, penyandera adalah siswa sekolah itu, tetapi tidak merinci nama pelajar tersebut. Sekolah-sekolah di Rusia biasanya menampung siswa dari kelas 1 hingga kelas 11.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Vladimir Kolokoltsev dan Kepala Komite Investigasi Nasional Alexander Bastrykin langsung menuju lokasi penyanderaan yang terjadi hanya kurang dari sepekan sebelum Olimpiade musim dingin di Sochi dibuka.