TRIBUNNEWS.COM - Hilangnya pesawat Malaysia Airlines MH 370 tujuan Beijing, China, membuka kembali luka lembaran lama. Mengapa? Menurut catatan sejarah, Malaysia pernah mengalami musibah dengan aksi pembajakan yang terjadi pada tanggal 4 Desember 1977.
Ketika itu, sebuah pesawat Boeing 737 Malaysia Airlines dengan kode penerbangan MH 653 dibajak dan jatuh di Tanjung Kupang, Johor. Dalam peristiwa itu, menewaskan 100 penumpang di dalamnya, termasuk sejumlah pejabat penting Malaysia. Aksi pembajakan yang sampai kini masih menjadi misteri itu, terjadi pukul 20.35 malam. Lokasi jatuhnya pesawat di hutan bakau Tanjung Kupang, Johor. Ketika itu pesawat berangkat dari Pulau Pinang menuju Singapura.
Ketika itu, jam menunjukkan pukul 19.21 malam. Pesawat Malaysia Airlines Boeing 737 MH 653 lepas landas dari Lapangan Terbang Antarabangsa Subang (LTAS), Pulau Pinang menuju Kuala Lumpur sebelum meneruskan penerbangan ke Singapura. Di dalam pesawat ada 93 penumpang diantaranya para pelancong asing bersama tujuh kru. Setengah jam kemudian, pesawat melintasi Batu Arang dan direncanakan akan mendarat di Bandara LTAS di Selangor.
Dalam perjalanan itu tiba-tiba petugas menara pengawas mendapatkan laporan dari kru pesawat bahwa pesawat sedang dibajak, tepat pukul 19.54. Mendapat penjelasan itu, petugas menara pengawas membersihkan semua landasan agar pesawat tersebut mendarat. Beberapa petugas sempat terkaget-kaget begitu melihat pesawat hendak landing, tiba-tiba terbang kembali mengangkasa, menuju Singappura.
Pihak bandara Singapura sendiri ketika itu, juga sudah memberikan izin kepada pilot untuk mendarat. Namun tak lama kemudian, pesawat hilang dari pantauan radar. Belakangan akhirnya diketahui pesawat terjatuh dan meledak di Tanjung Kupang. Tragedi memilukan itu menelan korban cukup banyak, diantaranya 73 warga negara Malaysia, 3 (Australia), 5 (Inggris), 4 Jerman, 1 (Afghanistan), 3 (India),1 (Thailand, 1 Jepang, 1 (Singapura), 1 (Kanada) dan 3 (Indonesia), 1 (Amerika) dan lain-lain.
Penumpang lainnya adalah Menteri Pertanian Malaysia Datuk Seri Ali Ahmad.
Dari hasil olah TKP, ditemukan sejumlah selongsong peluru yang diduga milik pembajak. Bahkan, ketika itu dikabarkan ajudan Datuk Seri sempat duel dengan para pembajak. Sampai saat ini belum diketahui kelompok dari mana para pembajak pesawat yang telah menelan korban jiwa cukup banyak. Begitu juga apa motifnya.
Kini lagi-lagi pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH 370 dengan tujuan Beijing, China hilang kontak mendadak saat berada di udara Vietnam. Para pejabat sedang menyelidiki identitas empat penumpang di dalam pesawat Malaysia Airlines MH 370 yang membawa 239 orang.
Menteri Transportasi Hishamuddin Hussein mengatakan bahwa pihaknya sudah mengantongi empat orang penumpang yang mencurigakan tersebut. Malaysia juga telah bertemu dengan mitra dari FBI dan mengatakan bahwa kini operasi berfokus pada seluruh manifes penumpang. Keputusan ini muncul pada hari Sabtu setelah dua orang pemegang paspor palsu atas nama warga Austria Christian Kozel dan warga Italia Luigi Maraldi naik Boeing 777-200. Kedua warga negara itu mengaku paspornya sudah hilang dicuri saat berlibur ke Thailand dan Malaysia.(Ahmad Subechi)