TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang China telah mengecek latar belakang seluruh 154 penumpang Malaysia Airlines MH370 asal China.
Kesimpulannya, kelompok Muslim Uighur tidak terlibat tindakan terorisme dalam insiden pesawat yang hilang itu.
Hal itu ditegaskan Huang Huikang, Duta Besar Republik Rakyat China untuk Malaysia, dalam pernyataan di Kuala Lumpur, Selasa (18/3/2014).
Pesawat yang dioperasikan Malaysia Airlines, Boeing 777-200ER, dengan nomor penerbangan MH370 hilang setelah terbang lebih satu jam dari Kualalumpur menuju Beijing, Sabtu, 8 Maret 2014 dini hari.
Sampai hari Selasa, 18 Maret 2014, atau 10 hari setelah pesawat itu hilang, tim pencari dari lebih 20 negara masih berusaha keras menemukan pesawat tersebut.
Pesawat mengangkut 239 penumpang dan kru, 154 orang di antaranya pemegang paspor China.
Perdana Menteri Malaysia Najib Razak sebelumnya mengatakan pesawat tersebut dibajak.
Kelompok Muslim Uighur terlibat sejumlah penyerangan di China. Kelompok ini antara lain berbasis di perbatasan Afganistan-Pakistan.
Polisi Malaysia melakukan investigasi terhadap pilot, kru dan teknisi di darat dan telah meminta intelijen negara lain untuk memeriksa latar belakang penumpang.
Pesawat tersebut diduga dialihkan arah penerbangan dari yang seharusnya dan itu dilakukan oleh orang yang sangat ahli dalam penerbangan.
Sistem komunikasi pesawat itu juga dimatikan sehingga pesawat tidak terdeteksi radar.(*)
MISTIK TERPOPULER
Pasangan Suami-Istri Bogor Tahu Lokasi Jatuhnya MH370
LIHAT JUGA
MH370 Hilang: 5 Pertanyaan yang Belum Terjawab
Media Malaysia Sebut Indonesia dan AS Terlibat Atas Hilangnya MAS MH370
Polisi Malaysia Coba Menyelidiki Apakah Ada Upaya Bunuh Diri
634 Bandara Mungkin Didarati Pesawat MH370 yang Hilang