TRIBUNNEWS.COM JAKARTA – Untuk dapat memastikan apakah itu betul itu puing pesawat Malaysia Airlines MH370 diperlukan waktu selama 48 jam atau sekitar dua hari.
Australia melalui pernyataan pers yang disampaikan oleh Perdana Menteri Tony Abbot mengatakan bahwa dari hasil pantauan satelit terlihart puing-puing yang diperkirakan puing pesawat MH370 pada posisi sekitar 2.500 kilometer dari Perth, Australia.
Seorang pensiunan dari Federal Aviation Administration Amerika Serikat kepada Straits Times mengatakan, jika memang terdapat indikasi yang kuat bahwa puing yang ditangkap oleh satelit, seharusnya pemerintah segera melakukan penurunan pelampung sonar di lokasi yang dikatakan sebagai tempat ditemukannya puing.
"Jika kotak hitam yang ada, pelampung harus mampu mengambil sinyal. Ini bisa memakan waktu hingga 48 jam tapi itu semua tergantung pada seberapa dekat atau jauh kapal dan sumber daya lainnya."
Pelampung sonar adalah perangkat dilengkapi dengan penerima akustik dan pemancar radio yang memancarkan sinyal radio ketika mendeteksi suara bawah air.
Baterai dalam kotak hitam biasanya berjalan selama 30 hari.
Pihak berwenang Australia mengatakan pada hari Kamis mereka melihat puing-puing yang diduga MH370 yang telah hilang selama 13 hari.
Dua benda, yang terbesar berukuran sekitar 24 meter, terlihat mengambang di Samudra Hindia, kata para pejabat Australia .
"Benda-benda yang relatif tidak jelas. Indikasi bagi saya adalah obyek ukurannya wajar dan mungkin mengapung di air dan naik-turun di atas permukaan," demikian Otoritas Keselamatan Maritim Australia John Young mengatakan pada konferensi pers di Canberra.
"Yang terbesar sekitar 24 meter. Ada satu lagi yang lebih kecil dari itu," katanya.
Australia telah mengirimkan empat pesawat pencari --termasuk masing-masing dari Amerika Serikat dan Selandia Baru-- dan dua kapal ke daerah di mana puing-puing terletak sementara kapal pedagang lain juga telah diminta untuk pergi ke sana.
Pesawat terbang membutuhkan empat jam untuk mencapai lokasi.(*)