TRIBUNNEWS.COM, BEIJING - Keluarga dari penumpang asal Republik Rakyat Tiongkok di pesawat Malaysia Airlines yang hilang, Kamis (20/3/2014), berkeras bahwa anggota keluarga mereka masih hidup.
Sementara Beijing mengatakan, pihaknya mengikuti dengan saksama perkembangan peristiwa itu.
Sejumlah pejabat Australia mengatakan, dua benda yang kemungkinan berhubungan dengan pesawat yang hilang itu telah ditemukan satelit di Samudra Hindia bagian selatan yang terpencil.
Namun, Wen Wancheng menolak untuk menerima bahwa pengumuman bisa berarti ia telah kehilangan putranya, yang merupakan salah seorang penumpang penerbangan itu.
"Putraku masih hidup. Putraku masih hidup," kata pria berusia 63 tahun dari Provinsi Shandong itu. "Saya tidak percaya berita itu."
Ada 153 warga negara China dalam penerbangan Malaysia Airlines MH370 itu. Keluarga mereka telah menunggu berita tentang pencarian pesawat itu di Lido Hotel di Beijing.
Zhao Chunzeng, yang menolak untuk mengidentifikasi keluarganya di pesawat itu, mengatakan bahwa keluarga sedang mencari kepastian terkait temuan itu.
"Kami sedang menunggu, hanya menunggu, dan kami tidak bisa menanggapi berita itu sampai sudah dipastikan," kata Zhao kepada kantor berita AFP.
Saat ditanya apakah ia berpikir pengumuman pihak Australia lebih signifikan karena datang dari perdana menteri negara itu, ia berkata, "Mungkin saja, tetapi kami masih harus menunggu dan melihat."
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan, pemerintah memberikan "perhatian besar" terhadap berita dari Australia itu.
"Pihak Cina siap membuat pengaturan yang relevan berdasarkan perkembangan terbaru itu," katanya dalam sebuah pernyataan, tanpa membuat rincian lebih lanjut.