TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Pesawat Australia yang diterjunkan dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 terus menjelajahi Samudera Hindia Selatan setelah satelit memindai benda-benda yang "mungkin terkait" dalam pencarian pesawat yang hilang lebih dari sepekan lalu.
Otoritas Keselamatan Maritim Australia (AMSA) mengatakan pihaknya telah menerima penilaian ahli citra satelit komersial mengenai keberadaan benda yang diduga merupakan "bidang puing-puing" dari penerbangan, itu ditemukan mengambang di laut sekitar 2.500 kilometer selatan-barat dari Perth.
Empat pesawat pencari Australia serta pesawat dari Amerika Serikat dan Selandia Baru, telah dikirim untuk bergabung dalam pencarian.
Kamis (20/32014) malam, AMSA mengatakan tingkat penglihatan dikawasan itu sangat terbatas dan kru dari Angkatan Udara Australia (RAAF) P3 Orion yang diterjunkan tidak bisa menemukan serpihan apapun.
"Kru RAAF P3 tidak bisa menemukan lokasi serpihan. Awan dan hujan membuat jarak penglihatan sangat terbatas namun demikian kru tetap melanjutkan pencarian,”katanya dalam Tweetnya.
Dalam Konferensi persnya kemarin, Direktur AMSA, John Young mengatakan gambar satelit mengindikasikan salah satu objek itu berukurang panjang 24 meter.
Meski demikian Young menekankan kalau upaya menemukan objek tersebut sangat sulit dan mungkin saja tidak terkait dengan pencarian pesawat yang hilang tersebut.
"Objek yang tertangkap citra satelit tidak menunjukan bentuk yang jelas dan saya bukan ahli dalam menilai gambar citra satelit itu, tetapi orang-orang yang ahli menunjukkan kalau objek itu adalah penampakan yang kredibel, "katanya.
"Indikasi yang masuk akal bagi saya adalah benda-benda itu memiliki ukuran yang wajar dan mungkin terendam dalam gelombang arus bawah laut,” tambahnya.
Sejauh ini AMSA tidak mengkonfirmasi satelit mana yang merekam gambar objek tersebut namun mereka mengatakan sampai saat ini masih menunggu hasil analisis yang lebih jauh dari gambar citra satelit itu.
"Tugas menganalisa gambar citra satelit itu cukup sulit dilakukan dan membutuhkan penyelidikan gambar per gambar yang detail,” kata Young menegaskan.
Sebelumnya Perdana Menteri Tony Abbott, telah menghubungi mitranya pemerintah Malaysia dan mengatakan meski kedua objek itu belum bisa diidentifikasi, namun penemuan dugaan serpihan itu merupakan terobosan pertama yang paling maju dalam pencarian pesawat Malaysia Airline MH370.
"Kita belum tahu apakan objek yang tertangkap citra satelit itu apa sampai kita mengetahuinya lebih jauh, tetapi ini merupakan temuan pertama yang paling maju dalam misteri hilangnya pesawat MH370,” kata Tony Abbott setibanya di Papua Nugini untuk membicarakan kerjasama perdagangan, ekonomi dan Pulau Manus.
"Kita mengerahkan semua kemampuan yang kita miliki dan akan melakukan segalanya untuk berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi,”
Penjabat Menteri Transportasi Malaysia dalam jumpa persnya dengan pewarta di Bandara Internasional Kuala Lumpur mengatakan “semua temuan yang mengarah menjadi harapan” untuk mengetahui nasib pesawat miliki maskapai nasional negaranya.
"Kemarin saya mengatakan kami hendak memperkecil wilayah pencarian. Dan sekarang kita memiliki temuan yang cukup meyakinkan. Ada banyak tugas yang masih harus dilakukan untuk mengerahkan aset dan pencarian akan berlanjut sampai malam hari,” katanya.
Young mengatakan gambar citra satelit ini merupakan temuan paling meyakinkan yang dimiliki otoritas dalam pencarian ini.
"Ini temuan yang sangat maju dan mungkin yang terbaik yang kita miliki sejauh ini, tapi kita perlu mencari temuan itu lebih dahulu, menemukannya dan menganalisa mereka untuk mengetahui apakah temuan itu bermakna atau tidak,” katanya.
"Dan kembali saya tegaskan kalau upaya untuk mencari objek itu sangat sulit. Dan bisa jadi objek itu tidak terkait sama sekali dengan pesawat MH370 dan kami sering menghadapi hal itu dalam upaya pencarian lainnya,” tegas Young.
Ini bukan merupakan temuan pertama dalam pencarian pesawat MH370 yang diduga merupakan bagian dari serpihan pesawat tersebut namun belakangan diketahui tidak terkait sama sekali dengan pesawat tersebut.
Selama pencarian di Laut China Selatan, ada dua temuan minyak besar yang diduga berasal dari MH370, sementara itu ada juga laporan temuan yang diduga pelampung ternyata hanya untaian kabel yang diselimuti rumput laut.
Penerbangan MH370 hilang dalam perjalanan ke Beijing dari Malaysia pada tanggal 8 Maret 2014 lalu.