News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat Malaysia Airlines Hilang Kontak

PM Australia: Keluarga Penumpang Malaysia Airlines Berhak Tahu

Editor: Budi Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Perdana Menteri Australia yang baru terpilih, Tony Abbott

TRIBUNNEWS.COM. SYDNEY - Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, Jumat (21/3/2014), mengatakan negaranya merasa berutang kepada keluarga dan teman-teman dari mereka yang ada di dalam pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hilang untuk berupaya memecahkan "teka-teki luar biasa" tentang apa yang terjadi pada pesawat itu.

Namun dia menegaskan kembali peringatan bahwa dua obyek yang terlihat satelit di daerah terpencil di Samudera Hindia selatan, yang sekarang sedang dicari oleh pesawat terbang dan kapal, mungkin tidak terkait dengan pesawat yang hilang tersebut. "Itu bisa hanya sebuah konteiner yang jatuh dari kapal," katanya saat berkunjung ke Papua Nugini. "Kami tidak tahu."

Abbott menanggapi pertanyaan seorang wartawan tentang apakah ia "terlalu cepat" ketika Kamis kemarin mengumumkan kepada publik temuan gambar satelit soalĀ  obyek yang diduga serpihan pesawat itu dan memutuskan untuk mengirim tim pencari guna menyelidiki obyek tersebut.

Tim pencari yang terbang di atas wilayah di mana dua obyek itu diperkirakan berada tidak menemukan apa-apa pada Kamis. Jarak pandang di daerah itu juga dilaporkan tidak terlalu bagus.

Penerbangan ke zona itu oleh pesawat pengintai jarak jauh dilanjutkan Jumat, kata pihak berwenang Australia.

Area pencarian itu, yang terletak ribuan kilometer di sebelah barat daya Perth, kota utama di pantai barat Australia, adalah "tempat yang paling tidak dapat diakses yang Anda bisa bayangkan di muka bumi," kata Abbott.

Pesawat Australia dan Amerika Serikat telah terbang ke daerah itu. Pesawat pertama, sebuah pesawat angkatan udara Australia, tiba di area pencarian pada Kamis sore waktu setempat, kata Otoritas Keselamatan Maritim Australia. Mengingat jarak dari Australia ke lokasi di mana objek itu terlihat satelit komersial, pesawat itu hanya memiliki waktu sekitar dua jam di area pencarian sebelum harus memulai perjalanan pulang, kata otoritas maritim.

Selain pesawat, sejumlah kapal dagang sedang menuju ke area pencarian itu. Kapal-kapal itu akan bergabung dengan kapal kargo besar Norwegia yang dialihkan sana pada Kamis atas permintaan Australia. Para pelaut yang naik kapal Norwegia bekerja sepanjang malam mencari benda-benda itu, kata Erik Gierchsky, juru bicara Asosiasi Pemilik Kapal Norwegia. "Semua orang di dek melanjutkan pencarian," katanya kepada CNN. "Mereka menggunakan lampu dan teropong."

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini